Jumat, 22 November 2013

A Little Orange in the Big Apple (BAB 8)

8. Dick and Jane vs Alice in Wonderland

Betapa indahnya hari minggu di rumah,  kecuali karena ada Reynolds tentunya, pikir Ali. Caroline mengajak anak-anaknya ke Griffith Park untuk naik kereta. Sebenarnya keretanya tidak bergerak, tapi di dalamnya kita bisa berkejaran sepuasnya.
Ali dan Reynolds berfoto dengan Santa di Panorama City. Mereka juga ke pergi ke Corriganville, tempat favorit Ali. Ada koboi, pacuan kuda, baku tembak, menunggang kuda, bermain di tepi danau, pergi ke kedai untuk minum limun sarsaparila dan berjalan di atas batu-batu di lereng bukit. Itu semua seperti film koboi di televisi.
Tapi itu hari Minggu, dan semakin dekat dengan waktu mereka harus kembali ke asrama. Tempat dimana mereka akan tinggal selama seminggu. Sulit rasanya untuk masuk mobil pada Minggu malam dan pergi. Reynolds akan diam dan murung pada Minggu sore, mengurung diri di kamar dengan pintu tertutup. Sementara Ali akan menonton televisi, jika ada film koboi, atau merampungkan dua buku yang sedang dibacanya.
Buku tentang sebuah keluarga dengan anak-anak yang bernama Dick, Jane dan Sally juga anjing bernama Spot serta kucing bernama Puff. Ibu dan ayah mereka selalu bersama-sama. Dick, Jane dan Sally mengajarinya tentang segala sesuatu. Ali sangat menikmati membaca buku itu. Tapi, ketika ia melihat gambar-gambar disana, ia berpikir betapa berbedanya kondisi keluarganya dari Dick dan Jane. Dia melihat gambar seorang ayah duduk di kursi sembari mengisap pipa rokok dan membaca koran. Lalu membandingkan dengan melihat foto ayahnya di atas piano.
Ali berharap bisa memelihara anjing atau kucing, tetapi ibunya selalu mengatakan bahwa Itu tidak mungkin, dengan dirinya bekerja dan ayahnya pergi sepanjang waktu, sehingga Ali hanya bisa mengoleksi boneka binatang. Semua orang dalam gambar tampak bahagia dan bersikap baik satu sama lain. Tak adakah yang pernah menangis? Apakah Dick dan Jane selalu akur? Mereka semua hidup bersama, sepanjang waktu dalam satu rumah. Memang tampak bahagia dalam buku ini.                
Buku lain yang dinikmati Ali adalah Alice in Wonderland (terutama ia menyukai gambarnya) Dalam beberapa hal ia merasa mirip dengan Alice. Alice memiliki banyak petualangan dan hampir selalu sendirian. Terkadang Alice menangis dan bingung. Menurutnya itu lebih realistis ketimbang Dick dan Jane. Tentu hidup Alice lebih seru daripada Dick dan Jane.
“Sayang, sudah waktunya kembali ke Mrs Amity's, apa kau sudah siap? Bukumu sudah dibawa? tanya ibunya .
“Yah, kupikir begitu.” desah Ali.
“Apa yang kamu pikirkan?” tanya ibunya ketika memperhatikan Ali sedang memandangi dua bukunya bergantian.
 “Aku berpikir betapa enak Dick, Jane dan Sally tinggal di rumah sepanjang waktu. Tapi  rasanya Alice memiliki kehidupan yang lebih menyenangkan daripada Dick dan Jane. Kupikir aku lebih suka menjadi Alice” terang Ali. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar