Jumat, 08 November 2019

Menghadapi Tukang komentar si Ibu Baru

Huaaa....ternyata 2 bulan vakum ngisi nih blog. Lagi-lagi virus angot-angotan menyerang. Kapan berubahnya buuuk? Iya, kagak mau narget ah, soalnya si bayi lagi aktif-aktifnya *teros aja alasan. Yaaah, yang penting sharing aja deh. Siapa tau bermanfaat yaaah. Yups, aku mau cerita pengalaman saat sehabis pulang dari rumah sakit dan memulai perjuangan sebagai ibu baru. Mulai dari asi yang tak kunjung keluar, luka sayatan perut yang bikin susah jalan dan bayi yang sebentar-sebentar nangis, belum lagi saran-saran ini ono itu. Haduuh fix deh baby blues itu pasti dan setiap ibu melahirkan banyak mengalaminya. Nah, hari-hari merawat newborn itu sungguh menguras emosi, tenaga dan kantong. Yup, karena awal-awal asiku belum banyak. Maka dibantu dengan sufor. Di sinilah hatiku sedikit meronta. Aku ingin menyusui terus di sisi lain ketika aku sangat lelah sementara anakku ingin menyusu, aku begitu kepayahan untuk sekedar duduk saja, belum mata yang begitu berat terserang kantuk. Sehingga ibu atau suamiku memberi sufor untuk meringankanku. Kadang aku ingin berjuang kadang ya pasrah saja. Bayiku memang selalu ingin menyusu. Mereka bilang karena asiku kurang. Ingin sekali menjawab apa-apa yang menjadi pengetahuanku. Tapi ya apa daya kadang justru orang di sekeliling kitalah yang meruntuhkan pegangan kita. Lebih-lebih ketika si bayi sering menangis. Lalu beberapa orang menyarankan untuk memberikan ini itu. Mengomentari cara kita menggendong dan menenangkan bayi. Dan yang paling parah adalah ketika kepala bayiku peyang karena ia sering miring sebelah kanan. Semua saran juga kulakukan mengganjal bantal di bawahnya, memberinya bantal peyang yang bolong tengah, membenarkan posisi kepalanya setiap tidur nggak berapa lama ya balik miring kanan lagi. Lebih-lebih setiap dibenarkan kepalanya dia malah bangun. Sudah kadang menidurkannya susah. Begitu aja kita kita masih dibilang males. Lu kataaaa, bisa tidur setengah jam dengan pules itu sudah bersyukur. Semua itu karena pada meruju pada bayi-bayi lain. Setiap bayi beda buuuu. Lah, bayiku denger orang batuk bangun, pintu dibuka bangun, orang ngomong bangun, kursi kegeret bangun, nutup minyak telon bangun, suara tv bangun. Gimana saya tidak setres, sering nangis bahkan sering banget mimpi buruk. Belum lagi dinamika kehidupan sehari-hari karena di rumah bukan hanya berdua suami. Begitu, kok seorang ibu kurang berempati yaaa.

Hai, para ibu, calon ibu dan siapapun di sana.
Berempatilah....
Mereka yang baru punya bayi sedang belajar merawat bayinya. Biarkan ia mengerjakan sesuai pengetahuan dan apa yang diyakininya. Janganlah mencoba mengguruinya dengan cara yang kau anggap benar. Cukup tawarkan bantuan saat ia terlihat begitu kerepotan tanpa perlu berkomentar.

Hai ibu yang sedang mengurus bayinya
Aku sendiri kadang tidak tahu harus bagaimana saat berhadapan dengan komentar-komentar itu. Menjawabnya hanya akan menimbulkan perdebatan, karena kebanyakan mereka kukuh juga terhadap asumsinya. Ya, lebih baik kita menghindar saja lah. Jaga hati supaya tetap bahagia.

Selasa, 27 Agustus 2019

Daftar Barang yang wajib dibawa saat lahiran

Melahirkan adalah hal yang ditunggu-tunggu setelah 9 bulan mengandung buah cinta. Sesekali bertanya dalam hati kayak apa ya wajah anakku nanti, mirip ayahnya atau ibunya atau jangan-jangan nggak mirip sama sekali dengan orang tuanya. Itulah mungkin namanya nesting feeling. Alias bayangan-bayangan yang muncul ketika menunggu sang buah hati lahir. Namun, jangan hanya terlena dengan bayangan yang indah-indah saja ya. Persiapan melahirkan itu juga penting. Fisik dan mental sudah tentu. Tak kalah penting juga menyiapkan perlengkapan saat bersalin nanti. Untuk ibu dan bayi. Menurut pengalamanku berikut ini yang penting untuk dibawa ke tempat bersalin.
Yang penting dan tak boleh ketinggalan
1. KTP
2. BPJS
3. KK

Kalau bisa persiapkan kopiannya yaaa.

Perlengkapan ibu :
1. Baju kancing depan bisa daster atau baby doll model rok.
Penting dong ya baju kancing depan. Kalau bisa yang kancingnya minimal tiga. Biar lebar bukaannya nggak kesusahan deh mau nyusuin baby.

2. Pembalut nifas
It's a must. Pembalut buat nampung darah nifas. Pembalutnya ini panjang. Habis lahiran saja aku pakai sampai 2 lapis.

3. Jarik
Waktu lahiran, aku cuma bawa 1 jarik buat alas. Padahal minimal dua. Buat menutupi badan kita waktu pembukaan. Ya kan model orang mau lahiran acakadut ya. Nyingkap sana sini.

4. Handuk
Penting jugaaa. Waktu ketubanku rembes. Handuk ini yang jadi korban buat ngelap-ngelap. Yang jelas bukan buat ngelapin badan habis mandi. Yah, kalau saya ya nggak mandi sebelum sampai rumah.

5. Celana dalam agak longgar
Aku bawa cd baru dan itu karet masih kenceng. Padahal habis lahiran itu kan perut masih menggelambir. Atau kalau yang lahiran caesar jadi menekan ke jahitannya. So, kira-kira bawa cd yang nyaman yaaa.

6. Perlengkapan mandi
Sikat gigi, odol, sabun muka, skin care, sisir kucir rambut, bedak, lipstik bolehlah dibawa. Kalau habis lahiran bisa ke kamar mandi. Cus cuci muka, gosok gigi, bedakan lipstikan biar terlihat segar.

7. Bra menyusui atau bra biasa
Aku sih bra biasa aja. Malah ada yang nggak pakai bra. Ribet ya kalau mau IMD BH ngalang-ngalangin aja.
8. Makanan dan minuman ringan

Selasa, 20 Agustus 2019

Mengobati Bisul Pada Bayi

Punya bayi itu setiap hari rasanya ada saja kejutan. Apalagi bayi yang baru lahir. Yang aku rasakan sih sampai usia empat bulan rasa ketar-ketir momong bayi itu selalu ada. Minimal sampai si kecil kuat menopang kepalanya. Kali ini kejutan itu dipersembahkan oleh bisul. Hadeuh, bayi kena bisul? Keselek asi sampai batuk-batuk aja gue panik. Apalagi kalau anak sedikit-sedikit rewel. Awalnya, pada malam hari itu anakku kok nggak bobok-bobok. Biasanya juga jam 09.00 WIB sudah angler, entah kenapa dia masih asyik tengkurep. Tapi waktu itu belum bisa balik telentang secara mandiri. Sambil kulihat-lihat kepalanya kok agak jendol dan ketara banget. Jendol yang kayak kejeduk gitu, tidak kelihatan mata bisul atau merah seperti digigit serangga. Panik dong! Duh jangan-jangan begini atau begitu. Ada saja hal buruk yang muncul di pikiran. 

Lantas kucoba menenangkan diri dengan browsing. Wajar saja bayi ada benjolan kemerahan. Itu adalah kelenjar getah bening yang sedang aktif, bisa karena bayi terlalu banyak bergerak sehingga berkeringat banyak. Namun, benjolan ini tidak berbahaya. begitulah kata google. Benar juga sih. Anakku memang sedang aktif banget, kepalanya sering keringetan banyak kalau habis berbaring dan terasa panas sekali. Tenang deh mamak baru.  Nah, besokannya embulku kayak makin rewel. Kupikir karena kecapekan  tengkurap. Bawa deh ke baby spa buat pijat. Tanya-tanya mbak yang memijat dikiranya kejeduk gitu. Karena benjol itu ketara banget. Pulang baby spa anakku bobonya anteng dan nyenyak. Namun malamnya ia mulai rewel lagi. Setiap diletakkan di kasur pasti nangis. Apa mungkin karena benjolan itu. 

Kamis, 15 Agustus 2019

Ide Kado untuk lahiran

Hai....hai kadang bingung nggak sih mau ngasih kado teman atau saudara yang lahiran. Apalagi kalau udah anak yang kesekian pasti kita mikirnya dia udah punya semua lungsuran dari anak pertama. Jadi apa dooong. Ya paling simpel sih uang ya. Udah deh itu bermanfaat banget. Tapii ada juga loh yang nggak mau nerima sumbangan uang. Nah....menurut pengalaman aku nih yg baru punya anak pertama. Berikut ini daftar kado yg bermanfaat buat ibu baru.

1. Handuk
Punya handuk bayi lebih dari satu itu wajib banget. Misal pas bayi habis mandi lagi dihandukin dia ngompol. Cus bisa ganti lagi kaan.


2. Selimut.
Iya ini juga penting. Lagi-lagi kalau diompolin si bayik. Kita punya cadangan selimut lain. Apalagi bayiku nggak pakai diapers jadi gonta-ganti selimut itu sering banget. Nah, pilihan selimut ini bisa bermacam-macam. Misal buat newborn selimut hodie, bisa juga selimut anak yang bakal kepakai kalau anak udah udah mulai besar.

3. Gendongan.
Ini juga rekomen sih. Gendongan itu macam-macam. Ada jarik, ringsling, gendongan kaos, hipseat yang model dudukan itu. Ultimo yang agak mahal dan support M shape. Nah, kita bicara gendongan yang harga standar aja. Kalau ibu-ibu kekinian kayaknya mau yang simpel dan praktis. Gendongan jarik itu dibutuhkan kalau yang gendong nenek bisa masuk list juga sih. Kalau aku blas nggak bisa pakai gendongan ini kecuali dimodel jangkar. Cuma biasanya ada yang ngelungsurin. Kalau aku sih lebih suka ring sling. Ini simpel, jadi bayi tinggal cemplungin aja. Terus bisa dikencengin atau dikendurkan.
Gendongan kaos atau geos. Yang ini juga asik. Cuma untung-untungan karena nggak bisa disetting. Jadi harus tahu tinggi badan si ibu biar pas.

4. Kaos kaki, kaos dalam, waslap, topi/kupluk turban, alas ompol. Prinrilan ini nggak bisa dianggap remeh loh. Kaos kaki bayi itu wajib punya lebih dari 3 pasang. Yup biar apa? Tahulah hecticnya emak-emak yang punya bayi. Kaos kaki suka mencsr kemana-kemana keselip-selip. Nah, printilan-printilan itu bisa dijadikan satu kado. Yakin bakal terpakai.

5. Baju lengan panjang/pendek kancing depan. Celana panjang/ pendek.
Nah, buat bayi. Baju sehari-hari lebih penting ketimbang model dress atau baju yang lucu-lucu. Dia belum butuh itu. Baju model kancing depan itu lebih nyaman. Selain gampang makeinnya. Dia juga nggak cranky karena nggak harus dipakein lewat kepala.

6.Baby bather
Ini barang berguna buatku. Jadi acara mandiin bayi lebih gampang. Tinggal taruh bayi diatasnya terus siram-siram tanpa harus dipegangin. Sampai bayiku 7 bulan masih kepakai banget


7. Minyak telon, sabun mandi, shampo, tissue basah/kering, cotton bud, celemek makan.
Printilan yang sering kepakai banget. Bisa juga dibikin sepaket deh.

8. Alat makan MPASI

9. Baju baby doll atau daster kancing depan. Nah, jangan melulu mikir ke babynya ya. Banyak ibu baru yang nggak punya baju buat menyusui lhoo.

10. Stroller.
Ini kepake nggak kepakai sih. Tapi bagi aku cukup penting. Apalagi pas newborn itu kan maunya gendongan terus. Nah, stroller bisa jadi alternatif untuk naruh bayi pas kita pegel atau pengin diajak jalan-jalan. Nah, kalau anaknya udah besar nanti bisa diposisikan duduk. Ini bisa adi alternatif patungan temen sekantor buat kado.

Minggu, 04 Agustus 2019

Gagal Melahirkan Normal. Langsung Operasi Caesar . Sama sekali tidak Sakit

Aku tidak pernah membayangkan melahirkan dengan operasi. Kupikir melahirkan caesar itu ya yang diagnosa kehamilan beresiko, posisi bayi tidak bagus, darah tinggi dan segenap hal yang membahayakan ibu dan anak jika melahirkan normal. Nah, semua diagnosaku selama kehamilan bagus. Bahkan tidak merasakan mual muntah dan minim keluhan seprti yang terjadi kebanyakan. Namun, semua itu belum bisa menjamin melahirkan normal. Kita tidak pernah tahu yang terjadi pada hari H nya. Di kasusku, ketuban pecah dini (KPD) sementara status pembukaan serviks lama sekali. Dari jam 00.30 WIB sampai 17.00 WIB, itu kan hampir seharian. Badan sudah tidak karuan, tenaga juga mau habis. Lebih bahaya lagi kalau ketuban sampai habis. 
Baca juga ceritaku gagal melahirkan normal Sakitnya Melahirkan Normal