Selamat datang 2018. Setahun sudah aku menjalani kehidupan
yang berbeda dari sebelumnya. Selama itu juga udah nggak nulis, hohoho. Pada
akhirnya. Ingin kembali juga buat menuangkan uneg-uneg yang membuncah. Saking
banyaknya jadi bingung mau mulai dari mana. Karena banyak banget cerita dan
hal-hal yang mempermainkan perasaan dalam kehidupanku saat ini. huehehehe. Oke,
karena aku sudah membuat judul duluan, jadi aku mulai dengan pertanyaan setelah
menikah. Yups, udah isi belum? nggak heran
sih pertanyaan itu akan sering dateng termasuk dari ibuku yang belum
punya cucu satu pun. Untuk beberapa bulan pertama sih rasanya santai aja kalau
belum hamidun juga. Lama-kelamaan baper juga sih rasanya. Apalagi ketika
satu-persatu teman-teman yang menikah di berdekatan mulai tektek-dungdung.
Mulai deh tarik nafas dalam-dalam dan berpikir. Kenapa sih, kok gue belum hamil
juga. Kok kayaknya orang lain cepet aja. Dari situ lah aku belajar tentang
reproduksi, seks dll. Jujur aja sih, selama habis nikah nggak terlalu kepo soal
urusan 'itu'. Taunya langsung tancap aja, hihihi. Ternyata susah juga ya cyin.
ssstt.
Yaudah deh langkah pertama adalah join di grup ibu hamil di
facebook. Dari menyimak seputar postingan para bumil adalah program hamil. Dari
sini aku baru tahu juga bahwa sebelum program ke dokter atau pakai obat or
suplemen lebih baik untuk mengetahui masa subur. Tanya ke teman-teman yang udah
nikah pun sepertinya kurang akurat. Kira-kira 3 hari setelah haid, begitu
tahuya. Padahal masa subur itu sekitar 14 hari sebelum haid berikutnya. Kalau
kuperkirakan adalah semingguan setelah bersih dari haid. Tandanya keluar lendir
bening seperti putih telur, jika ditarik tidak akan putus. Tanda yang kurasakan
adalah kadang mual, terus gampang banget capek. Padahal hari-hari itu adalah
yang bagus untuk berhubungan. Eaaak.
Selain tahu masa subur, penting juga untuk menambah asupan
nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Masih dari nyimak-nyimak nih. Untuk
persiapan kehamilan pada minum Prenagen Esensis harganya sekitar 30 ribuan di
Ada Baru Salatiga *bukan promo ya sist. Oke deh coba beli sekotak yang kecil
rasa coklat. Selain itu aku juga beli madu penyubur kandungan yang gambar ibu
hamil merknya Al-Mabruroh, harga 70 ribu maaak. Padahal mau beli juga madu SP
yang buat cowonya. Yauda deh skip dulu *mikir buat masak besok.
Oke deh semoga berhasil Ya Allah. Sebulan mengonsumsi hingga
habis 3 kotak susu dari yang vanilla sama mocca. Ternyata belum berhasil juga.
Haid masih datang. Sedih? sedikit, untuk apa juga berlarut-larut. Hilangkan
dengan mencoba bebikinan di dapur pun sudah lupa. Kan bisa dicoba lagi, hihihi.
Di masa promil kedua itu aku dan suami berniat untuk rajin
olahraga.
Karena aku sekarang tinggal di Salatiga, jadi muterin
lapangan Pancasila aja deh. Dari rumah jalan kaki. Jadi pas di Pancasilanya
baru lari-lari kecil. And you know ternyata baru lari sebentar udah ngos-ngosan
tak berdaya huft. Saking nggak pernah olahraga begini deh. Padahal kan dulu aku
juara maraton nomer 11 dari 500 santri *eaa congkaak. Pada awalnya sih aku dan
suami semangat banget seminggu bisa 3 kali. Lama-kelamaan babar blas karena
dilanda males berkepanjangan. Selain lari-lari aku juga bikin jus wortel, tomat
sama apel malang. Jadi ketiga buah itu diblender bersamaan. Hampir setiap hari
aku bikin terus dicampur sama madu penyubur. Untunglah doski mau minum,
bersyukurnya dia pun nggak ngerokok. Ya sih, kalau dipikir-pikir usahaku dan
suami memang masih ada males-malesnya. Walau begitu aku tetap berharap di
setiap bulannya supaya sambil ngitungin tanggal kira-kira bakal haid nggak ya?
Padahal terkadang tanda-tanda haid mau datang udah kerasa seminggu sebelum
jadwalnya. Huft, pupus lagi. Entahlah kapan amanah itu datang. Bulan Januari
ini aku pun sedang harap-harap cemas. Hmm, pasrahkan saja sama Allah.