Udah Ramadhan aja ya, tinggal menghitung hari, sudah akan menyambut hari raya Idul fitri. Libur lebaran yang panjang tentunya sayang dilewatkan kalau tidak untuk jalan-jalan selain bersilaturahim bersama sanak saudara. Pengin deh rasanya piknik. Selama ini paling jauh hanya melancong ke Jogja dan kulineran di sekitar domisili di Salatiga saja. Kalau gitu cari-cari destinasi wisata yang agak jauh ah. Nah, di Banyuwangi ada destinasi indah untuk memanjakan mata. Hmm apakah itu?
Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki legenda terkenal, yaitu Legenda Sri Tanjung. Nama Banyuwangi yang berarti “air harum”, menurut legenda tersebut, merupakan bukti kesetiaan seorang istri. Untuk membuktikan dirinya tidak bersalah, istri Patih Sidopekso yang bernama Sri Tanjung menceburkan diri kedalam sungai. Karena setelahnya air sungai berubah menjadi harum, Sri Tanjung terbukti tetap setia ketika suaminya pergi bertugas. Selain legendanya, Banyuwangi juga memiliki banyak tempat wisata. Salah satu yang paling terkenal dan digemari wisatawan−domestik dan mancanegara−adalah Kawah Ijen. Mengapa kawah yang terletak di puncak Gunung Ijen ini sanga tdisukai wisatawan? Simak selengkapnya di bawah ini.
Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki legenda terkenal, yaitu Legenda Sri Tanjung. Nama Banyuwangi yang berarti “air harum”, menurut legenda tersebut, merupakan bukti kesetiaan seorang istri. Untuk membuktikan dirinya tidak bersalah, istri Patih Sidopekso yang bernama Sri Tanjung menceburkan diri kedalam sungai. Karena setelahnya air sungai berubah menjadi harum, Sri Tanjung terbukti tetap setia ketika suaminya pergi bertugas. Selain legendanya, Banyuwangi juga memiliki banyak tempat wisata. Salah satu yang paling terkenal dan digemari wisatawan−domestik dan mancanegara−adalah Kawah Ijen. Mengapa kawah yang terletak di puncak Gunung Ijen ini sanga tdisukai wisatawan? Simak selengkapnya di bawah ini.
Panorama Indah Kawah Ijen
Source - wikimedia
Gunung Ijen merupakan gunung api aktif yang terakhir meletus pada tahun 1999. Dengan ketinggian 2.443 meter di atas permukaan laut, Gunung Ijen memiliki suhu rata-rata antara 2-10 derajat Celcius. Dengan suhu sejuk ini, tanaman pegunungan seperti edelweis dan cemara gunung tumbuh di subur di sini. Anda pun dapat menikmati alam hijau lereng kompleks Pegunungan Ijen yang sedap dipandang.
Pesona panorama Gunung Ijen dapat Anda nikmati dari kaki gunung sepanjang pendakian sampai mencapai bibir Kawah Ijen. Kawah Ijen sendiri sering disebut oleh para pelancong sebagai kawah terindah kedua di dunia setelah Alaska. Kawah ini memiliki ukuran 600 x 960 meter dan kedalaman 200 meter, menjadikannya sebagai danau kawah terbesar di Pulau Jawa.
Air kawah Ijen berwarna hijau dan memiliki tingkat keasaman sangat tinggi, pH airnya kurangdari 0,5. Dengan tingkat keasaman ini, air Kawah Ijen berbahaya jika disentuh langsung. Logam besi saja akan bereaksi dan keropos jika terkena air kawah ini. Pengunjung cukup mengamati keindahan kawah tersebut, bukan menyentuh airnya.
Meski berbahaya jika disentuh, Kawah Ijen sangat digemari oleh wisatawan. Selain pemandangannya yang indah, kawah ini memiliki fenomena unik, yaitu adanya api biru abadi yang tampak indah. Hanya ada dua api biru alami di dunia, yaitu di Kawah Ijen dan Islandia. Karenanya, tidak mengherankan kalau banyak turis ingin ke Kawah Ijen demi melihat api biru alami ini. Fenomena api biru terjadi karena adanya pertemuan antara belerang cair dengan oksigen di udara pada suhu tertentu. Fenomena ini dapat dilihat sejak dini hari sampai sekitar pukul 05.00. Anda harus naik pada malam hari untuk bisa menikmati pemandangan menakjubkan api abadi ini.
Pendakian ke Kawah Ijen
Source - wisata Indonesia
Pendakian ke Kawah Ijen dapat dilakukan dari Paltuding atau Pos Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA) di Banyuwangi. Jarak pendakian panjangnya sekitar dua kilometer dengan sudut kemiringan antara 25-35 derajat. Dilihat dari kemiringan jalur, pendakian ke Kawah Ijen memang tidak ekstrem. Namun, bukan berarti Anda boleh menganggap enteng perjalanan naik ke puncak Gunung Ijen. Saat mendaki, Anda tetap harus memiliki persiapan penuh. Apalagi kalau Anda berniat mendaki pada malam hari demi bisa melihat api biru yang cantik. Pendaki biasanya membutuhkan waktu 2-3 jam untuk sampai ke bibir Kawah Ijen.
Source - wisata kawah ijen
Kawah Ijen sebenarnya terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. Namun, kalau Anda menggunakan kereta api dari daerah asal, mendaki dari Banyuwangi adalah pilihan terbaik. Pasalnya, Anda dapat turun di Stasiun Karangasem di Banyuwangi yang jaraknya ke Paltuding kurang dari 30 kilometer. Anda dapat melihat rute kereta api dari daerah Anda ke Stasiun Karangasem di website Traveloka
Kalau Anda ingin menuju Kawah Ijen dari Bondowoso, Anda perlu turun di stasiun kereta api yang ada di Kabupaten Jember. Perjalanan dilanjutkan dengan bus ke Bondowoso selama 2-3 jam. Selain membayar tiket kereta api, Anda juga harus membeli tiket bus jika memilih lewat Bondowoso. Akibatnya, lebih banyak wisatawan yang memilih menuju Kawah Ijen dari Banyuwangi dari pada Bondowoso. Rute dari Banyuwangi pun semakin diramaikan oleh turis asing yang menyeberang dari Pulau Bali untuk melihat api biru. Untuk penginapan selama di Banyuwangi, Anda dapat memilih menginap di Bumi Perkemahan Paltuding dekat jalur pendakian atau di hotel Banyuwangi yang dapat Anda cari melalui Traveloka.