Kamis, 30 Mei 2024

Kunjungan Badko Salatiga ke AMM Yogyakarta

Assalamu'alaikum temans, pada hari Kamis, 23 Mei 2024 kemarin saya beserta Bu Latifah berkesempatan untuk mengunjungi AMM Yogyakarta bersama rombongan dari Badko Sidorejo Salatiga. Kami dan para asatidz dan asatidzah pengajar TPA perwakilan Kecamatan Sidorejo Salatiga akan melaksanakan Studi tiru tentang Pelatihan dan Pengelolaan TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) di AMM Yogyakarta. 

  

Saya (Lia) dan Bu Latifah dari TPA Al-Murtadlo Pungkursari

Pagi jam 05.30 saya sudah sampai di pinggir jalan menuju pondok Al-Hasan, Belum ada peserta yang berkumpul. Hingga sekitar pukul 06.30 kami baru memulai perjalanan menuju Kotagede Yogyakarta menaiki bus warna putih dengan perjalanan yang diiringi klakson telolet yang dibunyikan setiap ada anak-anak berdiri di pinggir jalan menunggu raungannya yang sekejap saja bisa membuat jantung penumpang dalam bus terjingkat. Bukan hanya bisa membayahakan anak-anak itu sendiri ketika berlarian sambil merekam bus yang melaju, namun juga orang lain. Tapi siapa peduli untuk merusak kebahagian mereka dengan hal sederhana itu. Meninggalkan sebentar repetan emak di rumah dengan berkumpul bersama teman. 

Sesampainya di lokasi kami berfoto sebentar di depan gedung AMM Yogyakarta, lalu menuju ke tempat acara. 

Para asatidz asatidzah kecamatan Sidorejo Salatiga

Acara pun dimulai, penyambutan oleh ustadz  Roihan Afandi selaku ketua sekretariat Yayasan Team Tadarus  AMM Yogyakarta. Beliau menyampaikan  pengenalan tentang lembaga AMM yang merupakan kepanjangan Angkatan Muda Masjid dan Musholla yang didirikan oleh K.H As'ad Humam, yang seperti kita tahu beliau adalah sosok yang berada pada cover belakang buku Iqra' yang sudah tersebar luas di seluruh Indonesia. Beliau pun yang menemukan metode baca Alquran  Iqra'.  

Ust Iwan Rustiawan dan Ust Roihan Afandi (tengah) 

Setelah itu, pemateri selanjutnya diisi oleh ustadz Iwan Rustiawan, yang merupakan alumni fakultas dakwah UIN Sunan Kalijaga, instruktur metode iqra' dan instruktur pengelolaan TKA dan TPA.

Beliau menerangkan 

Bagaimanakah belajar yang optimal itu? 

Yaitu menguasai materi yang akan diajarkan. Kelihatannya mudah namun kadang praktek di lapangan tidak sesimpel itu, kebanyakan guru tidak menguasai metode belajar Al-quran yang pas atau standar atau hanya sekedar bisa saja. 
- Berikan senyuman yang khas. Ketika memasuki kelas seorang guru harus memasang wajah yang menyenangkan. 
- Sampaikan salam dengan totalitas dan expresif. 
- Antusias, yaitu berusaha membuat anak-anak semangat. Berikan yel-yel atau permainan. Misalnya untuk anak 4-7 tahun bisa tepuk anak sholeh. Hal ini bertujuan untuk mengkondisikan kelas sebelum memulai KBM. 

Hal-hal yang perlu dihindari ketika masuk kelas adalah memasang mimik garang dan kurang menyenangkan sehingga membuat anak-anak takut. Ini akan menyebabkan santri cenderung memilih-milih ketika diajar mengaji. 

- Menyenangkan, Dalam hal ini menerapkan BCM. Yaitu bermain, cerita dan menyanyi. Misalkan sebelum pulang menceritakan kisah nabi. Cara menceritakannya pun harus expresif jangan seperti membaca teks, datar tanpa intonasi-intonasi khas sehingga anak tidak tertarik untuk mendengarkan dan menyimak. 

- Kenali santri dari latar belakang dan IQ nya. Untuk memahami karakter watak dan sifat santri. Disini tugas ustadz ustadzah untuk menganalisa progress dan perkembangan bacaan santri dalam jangka waktu tertentu

- Memahami  Filosofi Taman
Taman merupakan tempat bermain dan menyenangkan. Sesuai kepanjangan TPA Taman Pendidikan Al-quran. Maka seharusnya ia menjadi tempat yg menyenangkan. Prinsip taman kanak-kanak adalah sinar, minaddulumati ilan nur dari kegelapan menuju cahaya. Ketika santri yang tadinya tidak bisa baca Quran dan hafal surat-surat pendek wasilahnya kita mereka bisa hafal dan bisa membaca surat pendek.
Sinar = Senang
I = indah
N = nyaman
A = aman
R = Rapih

- Kiat mudah membaca Alquran

Ciptakan kondisi yang benar, bersihkan hati kita. Alquran merupakan ilmu tertinggi dari ilmu-ilmu yang lain. Mengajar Alquran menjadikan kita sebagai keluarganya Allah. Sahabat Rasulullah pernah bertanya "Siapakah keluarganya Allah ya Rasulullah?"

Orang yang sering mengajari Alquran, orang yang senantiasa berinteraksi dengan Alquran, mereka akan dijadikan keluarganya Allah dan mendapatkan keistimewaan.

من قرأ حرفًا من كتابِ اللهِ فله به حسنةٌ والحسنة بعشرِ أمثالِها، لا أقولُ ألم حرفٌ، ولكن ألفٌ حرفٌ، ولامٌ حرفٌ، وميمٌ حرفٌ

“Man qara-a harfan min kitabillahi fa lahu bihi hasanatun wal-hasanatu bi-asyri amtsaliha, laa aqwaalu almu harfun, wa lakin alifun harfun, wa lamun harfun, wa mimun harfun.” 

Yang artinya: “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka baginya satu kebaikan dengan membaca tersebut. Satu kebaikan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan di setiap satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, lam satu. Aku tidak mengatakan bahwa (yang dimaksud huruf) berarti Mim (dimaknai) satu huruf.” 

- Ciptakan suasana positif bagi guru dan murid. Karena kita akan berhadapan dengan berbagai latar belakang dan karakter santri. 
- Tentukan hasil dan sasaran
Membuat kurikulum sehingga target tercapai. Jangan sampai tidak ada evaluasi sama sekali. 
- Gunakan konser musik
Dalam TPA percontohan mereka Menyampaikan doa sehari-hari dengan irama lagu rost. Untuk hafalan memakai irama nahawand. Metode membaca dengan irama ini akan membuat anak senang, sehingga mengaji tidak membosankan.
- Gunakan semua ragam atau gaya belajar. Expresikan, jangan letoi/lemes

- Praktekkan 

Ubah murid menjadi guru untuk melatih mental anak.

 - Tinjau, Evaluasi dan Rayakan

- Meninjau hasil belajar anak setelah 2 pekan. Cek kartu prestasi oleh tim kurikulum. Harus ada monitoring dalam jangka waktu tertentu. 

- Mengevaluasi hasil pembelajaran

- Merayakan keberhasilan dengan memberi reward saat kenaikan jilid. Misal dari iqro' 1 naik ke iqra 2 diberi hadiah tempat minum dengan foto si anak dan tulisan keberhasilan nya.

Bagaimana mengajarkan iqra?
- Bacaan langsung, tidak dieja. Zaman dulu kita mengenal metode baghdadiyah yang biasa disebut turutan. Namun sekarang kita memakai metode iqra'
- Ketika membaca anak posisi berhadapan dengan pengajar (talaqqi)
- CBSA Cara belajar santri aktif
Ketika santri melakukan kesalahan dalam membaca pengajar cukup mengingatkan dengan isyarat. Jangan langsung dibetulkan/diberi tahu. Contoh isyaroh dengan perkataan, awas, Hati-hati, hayoo. Namun kebanyakan dari kita akan langsung membetulkan karena mengejar waktu.
- Komunikatif, ketika santri bacaannya bagus jangan diam saja. Berikan perhatian. Misal ketika anak membaca  ba so ro dengan benar kita bilang bagus, oke, pinter, dst.
- Boleh lebih cepat 

Santri dengan kepintaran lebih boleh membaca tidak berurutan.

- EBTA. Bukan ustadz yang biasa mengajar tapi ada tim evaluasi. Dia yang berhak menaikkan level. 

Berikut yang bisa sampaikan dalam menambah pengetahuan di AMM Yogyakarta. Semoga tulisan ini bermanfaat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.