Pondok Alam Bang Kohar, nggak Sekadar Makan

Kebutuhan orang-orang zaman sekarang nggak cuma pangan, sandang dan papan tapi juga jalan-jalan. Walaupun dalam ilmu ekonomi bukan kebutuhan pokok. Namun, ada yang rela irit-irit jajan buat refreshing. Iya nggak? hayooo? *ngomongin diri sendiri. Apalagi bisa foto-foto terus unggah di sosial media. Berasa eksis terus deh. Daripada dibilang pamer aja, karena yang njedul cuma foto-foto narsis barengan makanan. Dengan menulis, kita bisa kasih info bisa bermanfaat bagi orang lain. Setuju kan? hehe,

Nah, kebetulan sih kemarin aku bisa nebeng makan-makan sama kelompok arisannya kakakku buat halal-bihalal. Jadi nggak khawatir deh, sama duit yang nggak seberapa itu, hihihi. 

Tempatnya di Pondok Alam Bang Kohar, jl-Jimbaran-Bandungan. Kalau kami dari arah Ungaran masuknya dari Lemah Abang. Kalau naik angkot lebih enak turun di Srumbung lanjut angkot arah Jimbaran.

Menelusuri jalan menanjak dan sempat berkelok-kelok. Sampailah di parkiran sepi sekali, maklum ke sana pas hari Selasa. Setelah masuk aku takjub. tempatnya luas, nggak hanya tempat makan dengan pemancingan. Ada banyak saung-saung kecil  dikelilingi kolam ikan. Romantis juga buat penganten baru, hihihi. Nah, karena selang satu hari sudah pesan tempat, katanya sih di Akasia. Jadi karyawannya mengarahkan kami ke pondok yang agak luas di atas. Naik-naik puncak gunung lagi deh. Ibu-ibu pada protes, padahal boleh di mana saja sih kalau nggak ramai. 

Beginilah pemandangan hijau dengan gemericik air yang syahdu.

Sembari menunggu hidangan dan ibu-ibu arisan menuntaskan kegiatannya. Aku mengelilingi tempat ini. Rasanya tak sedikit pun lahan kosong tanpa dihiasi sesuatu, begitu detil namun tetap bersih. Seolah tahu kebutuhan pengunjung akan ketenangan. Pemiliknya berhasil membuat tempat ini begitu nyaman dipandang.

Bertaburan saung-saung kecil, sangat cocok untuk berkumpul dengan keluarga. Reuni, arisan atau kopdar juga disediakan tempat yang lebih luas ala joglo dengan dihiasi ukiran-ukiran patung kayu.
Setelah capek berkeliling aku kembali namun pesanan belum datang. Terus dikentongin sama ibu-ibu yang sudah mulai menggerutu. Agak lama menunya datang juga. Sayang sekali aku nggak foto-foto makanannya, soalnya rikuh dan malu. Ya sudah aku bagikan piring saja. Daftar menunya saja ya yang kufoto.

Selain berbagai menu seafood, ada juga martabak telor dan makanan kecil lainnya. Minumnya pun ada squash-squashan. Tapi kami pesannya sih teh teko, satunya tekonya 20 ribu. Kakakku juga pesan untuk dibawa pulang.

Setelah selesai acara kami bergegas balik dan mengambil pesanan. 1 kilo gurame 110 ribu. Agak kaget juga sih, setelah tahu pesanan kakakku juga nggak sesuai dengan yang dipikirnya. Ternyata ia memesan Gurame bumbu asam manis, yang penampakannya seperti ikan ditepungin. Padahal pengennya Gurame bakar manis. Salah deh, apalagi rasanya kurang sedap. Sehingga di rumah dibumbuin lagi deh sama ibuku.

Gurame goreng tepung beserta saus asam manis

Walau begitu aku sangat senang berada di tempat ini, pengen ngajak teman-teman kuliah ke sini ah....Pasti waktunya banyakan dibuat foto daripada makan. hehe. Nyari Pondok Alam Bang Kohar juga gampang karena ada patung ikan besar sebagai ikonnya. 

Ayo dibikin rencana makan-makan di sini. Pengin ke sini lagi deh, kalau ada yang traktir. hahaha