Sabtu, 12 Desember 2015

Give Me Gift ooh Samsung Galaxy Gift

Pertama beli Samsung Galaxy J1 udah jatuh cinta sama bodinya yang ramping. Nggak tahunya ada fitur-fitur kece dari Samsung terutama HP Samsung Galaxy. Salah satunya Samsung Galaxy Gift. Iyahhh....udah lama banget mengabaikan ikon kado Samsung Galaxy Gift di desktop HP. Apaan ya ini? Ngerasa nggak terlalu penting jadi dibiarkan saja. Tahu- tahu baru sekarang ini dan merasa rugi banget, kenapa nggak dari dulu aktifinnya, kan mayan jika beruntung bisa dapat voucher-voucher gratis. Nah karena Samsung Galaxy Giftnya udah terinstall, tinggal perbarui, buat akun, isi profil dan seseruan rebutan kupon, hihihi.

Selasa, 08 Desember 2015

Tentang JNE, POS Indonesia dan TIKI

Semenjak jualan online, aku mulai akrab dengan kirim mengirim barang dan eskspedisi yang kugunakan. Satu ekpedisi yang patut kuacungi jempol adalah JNE. Yang kusuka darinya adalah aplikasi cek tarif dan trackingnya akurat dan gampang. Jadi ketika aku totalan dengan costumer selalu pas, nggak nombok ataupun nguntung ongkir. Walaupun pernah sih ada kejadian di mana barang yang kukirim melalui JNE hilang 3 biji setelah dapat laporan dari buyer. Ada sedikit keraguan juga, apakah ada oknum JNE yang membongkar dan mengambil isi paket atau buyer memang curang. Entahlah walau buyer sudah bersumpah dengan nama tuhan tapi ketika aku ingin lihat bungkus paketnya, katanya sudah dibuang. Setidaknya jika memang ada yang curang bisa ketahuan deh siapanya. Ya sudah lah, daripada berdebat akhirnya kuganti barang yang hilang itu. Sejujurnya aku belum tahu win-win solution kalau ada kejadian seperti ini. Apa memang seller harus bertanggung jawab jika ada kehilangan? yang bukan kesalahannya dan tak tahu siapa yang eror. 

Ingin meminta konfirmasi, keesokannya kutanyakan langsung ke JNE tempatku mengirim barang. Adminnya mengatakan jika pun JNE harus membongkar barang, maka itu akan dilakukan disaksikan pengirim. Mungkin maksudnya untuk barang-barang yang mencurigakan kali ya. Lagian tidak ada bukti foto bungkus sebelum dan sesampai barang dikirim. Mana mau lah dia bertanggung jawab. Makanya deh, wajib bagi kita para seller online untuk memfoto paket yang mau dikirim. Walau begitu kepercayaanku menggunakan jasa JNE belum luntur kok. 

Nah, kalau pengalamanku dengan Pos Indonesia berbeda lagi. Sebenarnya aku cukup puas dengan layanannya. Hanya saja beberapa kali aku harus nombok ongkir. Gara-gara cek tarif di aplikasi pos Indonesia nggak sesuai dengan pas ngirimnya. Mana lagi kalau barang di bawah 2 kg nggak bisa pengiriman yang biasa, harus kilat khusus. Loh...loh harusnya kan makin ringan barang makin murah, lagian volume paket juga cuma sekotak kecil, nggak ada 100 gr. Menurutku mbingungun penjelasan dari pegawainya. Masih butuh kepastian, aku coba twit ke pos indonesia. Dan jawabannya bahwa untuk cek yang akurat ke web Pos Indonesia. Yang naudzubillah ngeselinnya kaya nunggu angkot penuh baru jalan. Iya, udah masukin prosedur pengecekan dari alamat tujuan, berat dan volume barang. Ujung-ujungnya not found. ZBL kan kalau begini. Ya sudah, kalau ada buyer nanya ongkir langsung deh aku via JNE saja. Kebanyakan ya oke-oke saja. Timbang nombok sampai hampir 5ribu setiap ngirim. Lha terus seller untung apa kalau beginih. Tolong Pos Indonesia update lah aplikasinya. Kalau memang yang benar di web nya. Kenapa juga ada aplikasi pos di Playstore. 

Sambil tarik nafas, cerita tentangTIKI ah. Cuma sekali doang aku ngirim pakai ini. Gara-garanya pas ngirim ada tambahan biaya admin seribu rupiah. Udah buru-buru memutuskan nggak pakai ekpedisi ini. Padahal kayaknya satu perusahaan sama JNE yah. Tapi entahlah.

Oke deh, tulisan ini berdasar pengalamanku saja kok. Nggak dibayar, nggak juga baik-baikin salah satu ekpedisi dan menjelekkan yang lain. Karena aku hanyalah seller yang mencari rejeki dari recehan. Jadi inginnya semua ya lancar, pas dan nyaman, barang selamat sampai tujuan. Seller untung, buyer puas. 

Minggu, 22 November 2015

Kalau Perusahaan Revaluasi Aset, Kita Revaluasi Potensi aja

Belakangan ekonomi di Indonesia memang melesu. Dampak dari kenaikan dolar tentu berimbas pada ekonomi. Masyarakat akan lebih berhati-hati untuk mengatur uang. Sehingga mengurangi konsumsi pada hal-hal yang tidak krusial pun jadi pilihan. Jika sudah begitu, produsen dan perusahaan banyak mengalami kerugian. Lalu keputusan bijak seperti apa yang tidak merugikan banyak pihak? Sebagai buruh, tentu hanya ingin terus bekerja untuk bertahan hidup. Bukan sebagai solusi perusahaan dengan mengurangi jumlah karyawan.

Jumat, 20 November 2015

Jadi Pembeli yang Asyik itu Nggak Susah kok

Satu yang kusadari bahwa kerja apa saja itu sama. Sama-sama capeknya. Mau dapat uang banyak tentu beban kerja pun tambah berat, waktu yang dihabiskan juga tambah lama. Ini tentang kerjaanku yang baru. Yaitu membuat gantungan kunci dari clay. Siapa sangka ini bakal jadi mata pencaharianku, makanya aku mah nggak menyusun cita-cita.  Tau-tau begini, tau-tau begitu. hehehe. 

Pasca resign jadi pengajar setelah lebaran. Aku memutuskan untuk kerja dari rumah. Satu-satunya yang kuyakini bisa menghidupiku dalam waktu dekat ya jualan kerajinan itu. banyak teman-teman yang kukenal pesan. Aku sempat berpikir untuk menitipkan di toko-toko aksesoris dan counter pulsa dekat rumah. Namun, belum sempat hal itu terlaksana, jualanku sudah laris ketika kutawarkan lewat situs e-commerce dengan ikon burung hantu, yaitu tokopedia. Next kuceritakan bahwa jualan di sana mah prospek *nggak iklan suer :)

Kamis, 12 November 2015

Suatu Siang di Godhong Pring Salatiga

Sebulan lalu harusnya aku menulis ini. Memang rencana jauh-jauh hari pengin mencoba kuliner di Godhong Pring yang tempatnya nyelempit, hihihi. Dengar-dengar punya menu berbagai macam teh. Masih ingat, waktu itu siang bolong mau cus ke lokasi. Hampir beberapa meter sampai, eh ada cegatan di daerah Pancasila. Hiyaa, takut sama Pak Pol, langsung belok kiri, pura-pura baca mading, hihihi. Malah sekalian cari hiburan melihat tingkah para pengendara mengahadapi Pak polisi. Lucu-lucu deh. 




Memasuki Godhong Pring yang terletak di Jl. Merbabu gg. 1 No. 3 Pancasila ini terasa sepi sekali kala itu, hanya ada beberapa orang yang terlihat seperti mahasiswa sedang bermain laptop. Sehingga aku ragu, apakah tempat makan ini sudah buka atau belum. 





Menu-menu yang ditulis dengan kapur di paan tulis jadul pun terbatas. Tak ada menu macam-macam teh seperti yang kudengar sebelumnya.  Entah, apa mungkin menu siang dan malam dibedakan. 

Pilihan yang netral dengan lidah ya ayam bakar seharga 12ribu. Minumnya adalah wedang Lawu. Wedang yang merupakan campuran kunyit dan susu, harganya 8ribu. Saya memesan yang hangat, sedangkan si dia pesan es coklat dengan harga 8 ribu


Ayam bakar

Ketika makanan terhidang, agak mengecewakan rasanya. Ayam bakarnya, alot habis dan sulit dikunyah dan ditelan. Baluran kecap di luar sangat banyak hingga gosong namun dalamnya tidak matang. Porsi nasinya pun sedikit. Sehingga yang saya makan hanya nasi dengan sambal. Minuman yang saya pesan juga jadi ditambah es, padahal pesan yang hangat.

Es wedang Lawu dan coklat

Yah, pertama kali berkunjung di sini dengan hidangan yang kurang pas. Rasanya masih harus berpikir-pikir lagi untuk ke sana. Makanya nih, agak-agak males mau review kulineran. Harga yang dibanderol tinggi namun kurang memuaskan. Mesti cari-cari rekomendasi makan yang enak deh. Seringnya nemu tempat makan bagus tapi rasanya makanannya kurang. Eaah, semoga akunya nggak mutung dan terus menulis yah 
Akhir-akhir ini tulisanku jujur banget, hehehe
Sampai jumpa di tulisan selanjutnya :)

Rabu, 11 November 2015

Numpang nongkrong di Cimory

Sudah satu bulan sejak pos terakhir aku baru menulis lagi. Boleh dong aku beralasan. Yaa, karena aku sibuk mengerjakan pesanan gantungan kunci clay yang sekarang jadi sumber utama penghasilanku. Oktober kemarin memang full order. Tiap hari ada yang pesan. Jadi deh aku harus ngebut demi mengisi pundi-pundi, hihihi. Habis itu malah kewalahan sendiri karena nggak memenej pesanan. Makanya November aku membatasi orderan demi menulis lagi. Kangen banget, suwer. 

Sekalipun sok sibuk dengan crafting, tentu aku nggak mau terjebak dengan rutinitas cari duit melulu. Pengen juga jalan-jalan yang dekat-dekat aja dari rumah. Pilihan jatuh ke Cimory. Penasaran banget, kalau weekend, parkir mobil yang berkunjung sampai ke jalan raya. Yaelah ada apanya sih? yang kulihat di jalan ada baliho gede promosi Chocomory yang merupakan produk baru dari Cimory khusus penganan serba caklet. 

 Cochomory

Jumat, 02 Oktober 2015

Richeese Factory, Ayamnya Beda!!!

Kabar gembira!!! ada tempat makan baru di Semarang. Iya, pada tanggal 01 Oktober kemarin adalah Media Gathering syukuran Richeese Factory. Alhamdulillah saya bisa ada di sana. Senang banget. Baru tahu juga kalau Richeese factory ternyata adalah resto siap saji. Saya pikir outlet makanan ringan produk Richeese yang serba keju, hehehe. Dan Semarang jadi sasaran kota ke 2 di Jateng setelah Tegal untuk mendirikan resto ini. Eaaah, Semarang kan termasuk kota besar. Alamat Richeese factory ada di Jl. S. Parman no 48 Semarang, tak jauh dari hotel Grasia. 



Pemotongan tumpeng oleh Fahmy Ristianty (Marketing Communication Manager)

Acara ini turut mengundang anak-anak Panti Asuhan Al-Bisri Karangrejo dan dimeriahkan oleh Tikustik Band serta Badut yang kocak untuk menghibur hadirin.




Oh ya pernah makan ayam yang terkenal seantero jagat, yang setiap kota kecil ada tuh outletnya? Richeese Factory juga menyediakan menu seperti itu, tentu dengan sesuatu yang spesial. Bedanya ayamnya ada saus keju, yang lebih istimewa lagi ayamnya nggak polosan tapi dibalut saus barbekyu. Nagih banget deh ni ayam :) Tapi ini nggak pedes lho. Soalnya Fire Chicken ini sampai level 5. 




Mau tahu yang level 5 seperti apa??? Saya sudah merasakannya karena ikutan Fire Wings Challenge. Di mana peserta cepet-cepetan makan Fire Chicken sampai tandas. Terang aja saya nggak mau. Kerjaan banyak, nanti kalau murus-murus, kelar deh kite, hihihi. Yah, tapi demi melihat wajah pembawa acara seneng. (Karena saya tahu mereka desperate banget ngebujuk-bujuk nggak dapat korban :D) Akhirnya saya melakukannya.



Sekali gigit, emmm rasanya kayak ada manis-manisnya gitu. Dua kali gigit, masih selamat sampai satu potong habis. Seterusnya, kayak ada yang kebakar gitu. Sumpah!! Pecahhhh *bibir ane gan. Alhamdulillah langsung diselamatkan dengan minuman Pink Lava. Huffft


kiri, Frutarian, sebelahnya Pink Lava

Yah, tapi yang suka pedas sepertinya nggak masalah sih. Sebenarnya, saya pengen juga bawa pulang ayam sisa lomba. Eh, tapi langsung diangkut, hihihi 
Oh ya, menu ayam ini ada dua. Satunya adalah Richeese chicken ada rasa original dan pedes alias Hot Spicy. Nggak cuma itu, yang manis-manis juga ada. Richeese Cake-in-a-cup. Cheese cake ini disediakan dalam berbagai rasa. Legit banget dah. 


Mahasiswa yang suka nongki pasti nggak sabaran deh mau nyobain. Resto ini buka dari jam 10.00-22.00 WIB. Bagi yang ingin merayakan ulang tahun cukup dengan budget 35.000/anak sudah dapat paket makanan dan goodie bag untuk teman-teman yang datang. 
Praktis banget ya, nggak perlu ribet bikin acara di rumah. 
Yah, kalau boleh sih, pas tanggal ulang tahunnya, customer digratisin. Tambah sip deh itu. Hihihi.

Minggu, 27 September 2015

Dancow Ranch Adventure, Asyiknya di Peternakan

Waktu kecil geli banget sama yang namanya hewan. Gelii pokoknya apalagi megang-megang. Tapi di Dancow Ranch Adventure ini, anak-anak justru antusias. Iya, Ranch Adventure ini merupakan area bermain dengan konsep peternakan yang diadakan Dancow bekerjasama dengan Ada Setibudi selama dua hari 26-27 September. Ada lima aktivitas yang bisa dijajal. Yaitu memancing ikan, memberi makan peliharaan, memerah susu, dan naik kuda. Lihat deh adik kecil yang menggemaskan ini sedang memberi makan kelinci dengan kangkung.

Kamis, 24 September 2015

Bisa Tidak, Nggak Bayar Pajak?


Berbicara pajak dengan saya rasanya nggak bakalan menyenangkan. Pertama, saya tidak tahu menahu soal itu, kedua memang tidak pernah berurusan dengannya. Begitu awamnya saya. Mendengar kata pajak pikiran saya langsung ke Gayus Tambunan. Negatif. Itulah yang terjadi. Belum lagi saya pernah membaca berita tentang sebuah rumah kuno yang pajaknya bisa puluhan juta, sangat memberatkan empunya. Padahal kan itu cuma rumah yang tidak buat usaha. Ujung-ujungnya yang ada malah ngedumel. "Lucu ya, rumah-rumah sendiri, tanah-tanah sendiri kok ya mesti bayar?"
Apalagi yang gajinya sekian jut. Juga ada potongan pajak. Loh...loh pie toh. Bisa nggak sih bebas dari pajak. Weleh, banyak duit kok ya ada yang nguber-nguber, hihihi. Bagaimana kalau keep silent. Penghasilan banyak, tapi hidup sederhana aja. Simpen duit di bawah bantal, hehehe. Toh kemana coba larinya uang pajak yang sudah disetorkan. Males kan kalau dikorupsi. Memangnya kita dapat apa dari bayar pajak? Yowes tarik nafas dulu, hhhhh. Biar nggak esmosi. 

Rabu, 23 September 2015

Playground by Tiga Tjeret, Kucingan Modern

Sega kucing sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Jawa Tengah, walaupun beda kota dalam menyebut nasi sekepal dengan lauk teri dan sambal ini. Kalau aku biasa nyebut kucingan, ada juga yang bilang angkringan. Sedangkan di Solo biasa menyebut HIK alias Hidangan Istimewa Kampung. Konsep kucingan ini biasanya lesehan di pinggir jalan dengan gerobak dan lampu remang-remang. Menyajikan nasi dengan porsi sedikit dengan beberapa macam jenis lauk, seperti teri sambal, kering sambal dan telur sambal. Tak lupa gorengan dan sate-satean macam sate usus, telur puyuh dan hati ayam. Sedangakan minuman pendampingnya wedang jahe, susu jahe atau sekedar teh manis panas. Bener-bener kemecer aku nulis ini, teringat jaman kuliah suka ngucing bareng anak kos di Salatiga :(

Mau Sukses? Teruslah Berinovasi

 Apa sih sebenarnya yang membuat sebuah perusahaan bisa sukses? Yap, manajemen. Ia menjadi tonggak kesuksesan usaha. Tak hanya perusahaan besar bahkan UMKM dalam skala kecil. Manajemen yang bagus tak hanya menuntut karyawan bekerja sesuai job desk. Namun, ia selalu bisa membimbing dan penuh inovasi. Inovasi yang bisa meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Membuat program-program baru sesuai kebutuhan pasar.  Tak terkecuali dalam bisnis kepenulisan. Yang rasanya jika berpatok pada satu aliran agaknya akan sulit berkembang. Yang biasa menulis fiksi seperti novel, cerpen atau puisi, lantas tak menulis artikel atau esai. Iya sih, mungkin itu sebuah prinsip atau idealis. Namun bagi perusahaan, ketika satu hal tak menjual kenapa juga tidak mencoba hal yang lain? Betul tidak?! Memangnya mau bayar karyawan pakai apa jika tak ada profit.


Belajar dari Indscript, perusahaan bidang jasa kepenulisan yang awalnya menobatkan diri sebagai agensi naskah, sekarang  punya banyak program dalam perkembangan karir. Tahu kan, kebutuhan manusia zaman sekarang? mobilitasnya tinggi sekali dan gadget freak. Maka yang dibutuhkannya adalah sesuatu yang praktis, informatif, syukur-syukur inspiratif dan motivatif. Dari situ Indscript merambah jasa untuk penulisan konten website, konten sosial media, iklan, copywriting dan penulisan biografi.

Nah friends, siapa cita-cita dapat duit dari menulis. Tentunya juga bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tak hanya sekali-sekali saja. Marilah kita belajar dari Indscript. Memperkaya ilmu kepenulisan, apa saja. Karena kebutuhan masyarakat makin variatif. Jika ingin sukses, ya harus melihat peluang di sana. Oh ya, omong-omong Indscript juga sedang ulang tahun yang ke delapan. Di usia delapan tahun kita masih anak kecil yang mungkin baru bisa menulis dan membaca. Tak beda dengan Indscript, sekalipun sudah sukses namun ia tetap belajar. Karena belajar itu tak pernah ada batasnya selalu ada hal-hal baru di masa depan. Cita-citanya bisa melebarkan sayap sampai luar negeri dan menjadi perusahaan copywriting terhits se Indonesia. Mari kita aminkan bersama. 

sumber gambar: fanspage Indscript

Minggu, 20 September 2015

Kampoeng Kemiri, Gudangnya Makanan

Yuhuu Salatiga again, share rempat makan lagi ah. Aku tuh kalau pergi ke Salatiga pasti deh mikir entar makan apa ya? Mesti bingung. Untung deh, aku bergabung di Grup Kuliner Salatiga di facebook. Hampir tiap hari ada yang posting tentang tempat makan. Eh, kemarin aku mampir ke foodcourt Kampoeng Kemiri Salatiga di belakang Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Jl. Kemiri 2 No 25. Foodcourtnya nangkring di atas Mitra Swalayan.


Rabu, 16 September 2015

Giveaway Buku Single Happy

Hai teman, hari ini blogku jadwalnya buat bagi buku Single Happy karya terbarunya Kak Dewi Rieka atawa Dedew. Kak Dedew emang ikonis banget sama cerita tentang kos-kosan. Nah, buku yang ini juga cerita tentang anak kos. Masih seputar cewek-cewek dengan berbagai macam karakter. Cuma settingnya ada di Semarang. Tapi uniknya ya, kosnya ini khusus jomblowati. Wajib! 

Semua ini berawal dari Rania yang harus mengakhiri rumah tangganya karena si suami jobless alias pengangguran dan manja. Bertekad menyelamatkan para cewe dari kestupidan cinta. Maka, ia membangun kos jomblo. Tentu dong yang jadi penghuninya harus jomblo tulen. Ketahuan punya pacar atau mau menikah ya dikick ganti yang lain. Secara, kos milik Rania ini tergolong murah dengan fasilitas yang cukup baik. Pasti lah banyak peminatnya. Sampai-sampai ada yang sudah punya pacar tapi ngakunya jomblo. Ini nih, namanya Kidung. 

Kidung ini backtstreetan sama Abimanyu. Pacarnya sejak SMA, sama-sama dari kampung mereka merantau ke Semarang bersama untuk kuliah. Karena ekonomi pas-pasan itulah Kidung pengin ngekos di kos jomblo yang murce. Yah, walau harus bohong dari Emak kos yang ekstrim itu. Namun, ada sih beberapa anak kos yang dicurhatin tentang pacarnya. Salah satunya Vanessa yang nggak ember. 

Suatu hari, Kidung curhat kalau Abimanyu agak susah dihubungin dan jarang ngabarin semenjak paruh waktu jadi waiter. Nah lhoo ada apa gerangan? Akhirnya bersama Vanessa ia datang ke tempat kerja pacarnya. Melihat dari jauh saja sih, supaya nggak ketahuan. Ups, tapi ada yang beda sama Abimanyu, ia terlihat semringah saat seorang teman sesama pelayan menghampirinya, hati Kidung nggak enak. Mereka akhirnya pulang. 

Benar juga, tepat hari raya Idul Adha setelah shalat id, Abi memutuskannya. Ya, dia jatuh cinta dengan Andrea yang cantik dan mandiri, si teman kerja yang punya nama panjang Andrea.....*ah sudahlah. Soalnya nama itu juga pernah nyakitin gueh *curcol, hihihi. Ngenes deh, padahal jaman susah kan mereka lalui berdua. Tapi sekarang? teganyaaaa Abimanyu.

Yap, oke deh saatnya kuis. Jadi kuisnya adalah tebak-tebak manggis siapa nama panjang Andrea? hihihi. *skip skip, bukan ini kok. 

Iyah, jadi kuisnya yang seriusan adalah. Apakah kalian pernah mengalami nasib kayak Kidung? Ya, intinya patah dan sakit hati gitulah.

cerita paling ngenes bakal dapat 1 buku Sing-Py. Yuk, ikutan....curcol juga boleh :D. Siapa tahu beruntung. Ya kan. 


Nah, syarat mengikuti kuis ini adalah

1. Domisili Indonesia.

2. Share di twitter tentang giveaway ini, mention @Loveableous @adityameilia @dewirieka.  Tag 2 teman kamu buat ikutan beri hestek #Singpy

3. Tulis jawaban di kolom komentar blog ini dengan format. Nama, ID twitter, Link share dan jawaban.

4. Giveaway ini berlangsung 2 hari. Tanggal 17-18 September. Pukul 00.00 WIB. Pemenang diumumkan tanggal 19 September di twitter dan kolom komentar terakhir blog. 

Ayoklah cuus ikutan. Kutunggu lhoo



Bisnis Menulis Juga Bisa Sukses kok!

Semenjak SMP aku ingin jadi penulis sukses. Dari iseng-iseng menulis kekesalan di buku tulis sampai orgi yang kala itu ngehits. Hingga akhirnya ingin menulis cerpen dan novel, berharap juga bisa dapat penghidupan dari sana. Ya sih ternyata nggak semudah itu. Hanya beberapa kali aja dapat honor, jelas nggak bisa buat hidup. Dari situ aku berhenti menulis. Kupikir menulis itu ya nulis cerpen atau novel. Well, tapi aku tetap ingin punya karya berupa buku tulisanku. Hingga aku tahu ada jalan yang mungkin mudah mencapainya tanpa harus ditolak berkali-kali dari penerbit. Yap, melalui agensi naskah. Agensi naskah ini perantara antara penulis dan penerbit. Tentunya dengan seleksi. Nah, salah satu pemilik agensi naskah adalah Indari Mastuti yang kini sukses menjadi seorang Writer Business Specialist. Dengan label Indscript ibu dua anak ini memulai usahanya. Membaca profilnya di berbagai blog dan media sosial, aku lebih mengerti bahwa ia mempunyai passion yang sama denganku. Ternyata ia pun merasakan jatuh bangun mencari penghidupan dari bisnis kepenulisan.
Indari Mastuti di Media

Selasa, 15 September 2015

Singkong Keju D-9 Superrr Empuk

Hai teman, mau ngenalin nih, singkong yang laris pol di Salatiga. Namanya singkong keju D-9. Pertama kenal ini karena pas kerja dulu ada yang suka ngomongin nih singkong. Loh…loh kok aku kudet sih. Saba ke kota adem itu kok nggak tahu kasak kusuk singkong yang katanya empuk banget. Oke deh…cobain ke sana pas habis lebaran dulu. Ngantrinyaaa, akhirnya batal deh. Terus memutuskan beli singkong yang lain. Enak juga sih. Cuma masih penasaran sama nih singkong alias pohung a.k.a telo ini. Enaknya kayak apa sih, kok pada rela nunggu dan bersabar. Ya sudahlah ke sana lagi. Dan mencoba antri.


Senin, 07 September 2015

Sukses dari Berbagi

Apakah arti kesuksesan bagi kita? Berlimpah materi sehingga di situlah kebahagiaan tercapai. Namun nyatanya, mencapai segala keduniawian itu pun tidak mudah. Pekerjaan yang kita jalani ini apakah mampu membawa ke arah sana, kalau kenyataannya esensi pekerjaan adalah kewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidup.  Mungkin semua kita pernah mengalaminya. Nah, pastinya itu terjadi pada saya. Yang memaknai kesuksesan dari materi semata. Dan selalu berpikir bagaimana mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Namun, bagaimana jika jalan kesuksesan ternyata saat kita membantu orang lain untuk sukses?


Itulah yang terjadi pada Raden (Rd) AldiFerdian yang kini telah sukses menjadi pengusaha. Hal itu tak serta merta mudah dicapainya, banyak proses panjang hingga ia bisa mendirikan perusahaan induk bernama Cakradhara grup yang menaungi proyek-proyek didanainya. Begitu pun awal menjadi seorang pengusaha bidang bisnis. berbagai pengalaman di bidang pekerjaan sempat dilaluinya. Aldi remaja adalah seorang yang suka bekerja dari menjual gambar tempel bertali, menyediakan jasa penyewaan buku, sopir antar jemput sekolah hingga jasa pesan antar di McDonald Kings Plaza- Bandung. Keasyikan bekerja bahkan sempat membuat kuliahnya tertunda.

Ia juga pernah menjalani pekerjaan di sebuah Event Orgnaizer (EO). Setahun bekerja ia ditawari bekerja di fame Café sebagai supervisor entertaintment dengan jam kerja dari jam 3 sore hingga 3 pagi. Bosan dengan ritme kerja malam. Ia pun meneruskan kuliahnya, lalu mencoba usaha bersama teman-temannya. Sayangnya usaha itu hanya memberi keuntungan 50 ribu rupiah. Hingga ia menerima tawaran untuk bekerja di sebuah bank dengan menjual investasi reksadana, perjuangan mencari nasabah dimulai hingga ia blusukan ke mana-mana. Tak kunjung mendapatkan hasil, karirnya hampir saja disudahi. Namun, berkat kegigihannya pria kelahiran 11 Desember 1979 ini mampu membuktikan. Karirnya pun semakin  cemerlang di dunia perbankan. Walau begitu, dunia perkantoran tidak terlalu membuatnya puas. Hingga akhirnya ia mencoba usaha di bidang production house dengan nama Vizwerk bersama kawannya. Di sanalah usahanya berkembang, tak hanya menjadikan karyawan sebagai buruh. Justru ia mendanai karyawannya yang ingin mengembangkan usaha dengan membuka koperasi dana usaha.

Sebuah kebetulan menjadi awal sebagai investor, ketika ia ditawarkan membantu pendanaan sumur minyak. Hingga kini sudah banyak sekali proyek-proyek yang berhasil berkat bantuannya. Sebut saja Kingkong Jasa Media, Kampung n’De, Danus, Fox One Media Pratama, Individwa, Dwa Cipta, dan lain-lain. Bidangnya bermacam-macam, mulai dari perkebunan jamur tiram, cabe, media digital, integrated media promotion, property, dan energy. Beberapa pengembang yang dibantunya, antara lain Paditeras Condotel, di Seminyak – Bali, dan Quo Space Soho-Fatmawati.

       Kesukesan Aldi ini tak lain karena bentuk kepedulian terhadap sesama, tak hanya sukses untuk diri sendiri dan keluarga. Dari membantu mereka memberikan jalan keluar, mendanai proyek sosial, bersedekah. Ternyata di sinilah pintu rezeki dilapangkan. Pesannya adalah, agar berjuang dengan sungguh-sungguh mewujudkan cita-cita dengan tindakan nyata. Sebagai generasi muda, patutnya kita mencontoh laki-laki spektakuler ini.

Sabtu, 29 Agustus 2015

Sejenak Mengenal Kopi di Omah Kopi Gunung Kelir

Hai teman, adakah yang suka ngopi? Hei saya juga lho. Walaupun hanya sesekali minuman ini bisa bikin mood balik lagi. Yah, untungnya juga nggak pernah mengalami masalah apapun dalam mengonsumsinya. Ada sih teman yang sehabis minum kopi perutnya langsung sakit, konon memang dia ada penyakit maag, sehingga  kopi sebisa mungkin dihindari. Saya memang nggak begitu ngerti tentang kopi dan efek-efeknya sih. Namun, setelah mampir ke Omah kopi jadi ngerti dikit dengan si hitam pahit ini, hehehe.

Sabtu, 15 Agustus 2015

Pondok Alam Bang Kohar, nggak Sekadar Makan

Kebutuhan orang-orang zaman sekarang nggak cuma pangan, sandang dan papan tapi juga jalan-jalan. Walaupun dalam ilmu ekonomi bukan kebutuhan pokok. Namun, ada yang rela irit-irit jajan buat refreshing. Iya nggak? hayooo? *ngomongin diri sendiri. Apalagi bisa foto-foto terus unggah di sosial media. Berasa eksis terus deh. Daripada dibilang pamer aja, karena yang njedul cuma foto-foto narsis barengan makanan. Dengan menulis, kita bisa kasih info bisa bermanfaat bagi orang lain. Setuju kan? hehe,

Nah, kebetulan sih kemarin aku bisa nebeng makan-makan sama kelompok arisannya kakakku buat halal-bihalal. Jadi nggak khawatir deh, sama duit yang nggak seberapa itu, hihihi. 
Tempatnya di Pondok Alam Bang Kohar, jl-Jimbaran-Bandungan. Kalau kami dari arah Ungaran masuknya dari Lemah Abang. Kalau naik angkot lebih enak turun di Srumbung lanjut angkot arah Jimbaran.

Menelusuri jalan menanjak dan sempat berkelok-kelok. Sampailah di parkiran sepi sekali, maklum ke sana pas hari Selasa. Setelah masuk aku takjub. tempatnya luas, nggak hanya tempat makan dengan pemancingan. Ada banyak saung-saung kecil  dikelilingi kolam ikan. Romantis juga buat penganten baru, hihihi. Nah, karena selang satu hari sudah pesan tempat, katanya sih di Akasia. Jadi karyawannya mengarahkan kami ke pondok yang agak luas di atas. Naik-naik puncak gunung lagi deh. Ibu-ibu pada protes, padahal boleh di mana saja sih kalau nggak ramai. 
Beginilah pemandangan hijau dengan gemericik air yang syahdu.

Jumat, 14 Agustus 2015

Aku nggak Suka Pramuka

Konon katanya hari ini adalah hari Pramuka. Pantes aku nggak tahu karena hmm....sebel banget sama eskul satu ini. Apa ya, kegiatannya tuh konyol banget. Menurutku sesuatu yang ngeselin itu kalau disuruh nyanyi yang liriknya aneh-aneh. Aku ikutan tepuk tangan aja deh. Suka malu kalau ikut nyanyi juga. Nah, itu pas masih MI. Nggak sampai di situ saja. Ke'enggak'sukaanku sama Pramuka masih berlanjut pas di pesantren. Walaupun namanya di sana jadi Kepanduan. Teteup deh kegiatannya yah sama saja. Pemanasan nyanyi-nyanyi. Waktu itu sempat teringat ada lagu Tai kotok segala. Hiyaahhh...dan di sana seragamnya bukan coklat-coklat. Tapi, jilbabnya hitam, bajunya abu-abu dan celananya biru dongker. Terus hasduknya dililit di leher, tentu di luar jilbab donk. Bisa bayangin kan seperti apa? Kayak kucing pakai pita gitu. Mana jilbabnya panas na'udzubillah. Kita-kita sih bilangnya itu jilbab fir'aun, karena kaku habis, hehehhe. Biasalah santri-santri, segala macam benda yang nggak sesuai kodrat suka dikata-katain.
Eits, tapi tunggu dulu sekalipun aku sebal banget sama kegiatan satu ini. Namun nggak pernah donk absen datang bahkan pernah ikutan Sahrul lail atau jerit malam. Padahal yang ini nggak diwajibkan. Alasan kenapa aku ingin ikut ini adalah pengen pamer saja sih. Biar dikira pemberani, hihihi. Soalnya beberapa teman sekamar ada yang sok tengsin nggak mau ikutan. Padahal sih karena takut. Hihi *sombong.
Ada satu kejadian yang paling kuingat dan malunya nggak nanggung-nanggung.
Yah, waktu itu diadakan lomba berjalan mundur. Dan disaksikan kelompok pandu cowok, jarang-jarang kita bisa ngecengin cowok kan * maklum santri. Dan aku mewakilkan kelompokku. Well, karena aku nggak punya pesona apa-apa. Mungkin memenangkan pertandingan jalan mundur ini bisa membuat para santri cowok kepo tentangku, hihihi.
Yap pertandingan dimulai dan priiiit. Aku bergegas berjalan mundur, bahkan nyaris berlari. Hingga saat hampir finish, tungkai ini tak bisa mengerem laju kaki.  Dan tahu sendirilah aku terjengkang tepar ala Syahrini, bedanya ini di atas paving blok. Kejadian ini sukses membuat hadirin tertawa. Malunya tuh di sinii, Hiks...hiks. Hmm....habis itu pulangnya masih harus lari-lari berebut kamar mandi lagi. Hahaha
Memang sih ya, justru hal-hal yang nggak enak suka teringat terus. Ya, walau nggak suka ada pengalaman-pengalaman unik juga saat pramuka/kepanduan.

Kesimpulanku saat ini, ada baiknya juga sesuatu itu perlu dipaksakan sekalipun tidak suka. Tentu ada hal-hal yang bermanfaat di mana suatu saat bisa kita praktekan. Salah satu contoh kecil adalah tentang P3K. Seperti membangunkan orang pingsan dengan kaos kaki bau, hihihi. Bercanda 😊

Selamat Hari Pramuka!!!!


Rabu, 05 Agustus 2015

Yang Beda di Hari Raya


Bagiku lebaran tidaklah terlalu spesial. Selain karena tidak memiliki saudara dekat juga keadaan di sekitar rumah sangat sepi. Yah, karena tidak aktivitas kerja karena rumahku dekat dengan pabrik. Yang agak terasa istimewa kala lebaran adalah opor ayam, ketupat dan sambal goreng yang biasa dimasak ibuku. Cukup 1 kilo sudah cukup untuk beberapa hari karena keluargaku yang hanya terdiri dari 3 orang. lebaran pertama paling hanya tetangga terdekat yang berkunjung. Setelahnya, cemilan-cemilan yang ada di meja tinggal tugasku saja yang menghabiskan.

Namun, ada yang hal  spesial beberapa hari kemudian. Teman-teman kuliah mengajak untuk silaturahim dan jalan-jalan. Well, tentu aku sangat senang. Karena selama lebaran aku tidak kemana-mana. Kadang ada perasaan sedih juga saat lihat facebook, di mana banyak keluarga bertamasya ke berbagai tempat wisata, sedang aku hanya mendekam di rumah, hehehe. 

Yah, pada akhirnya ada saatnya juga bisa jalan-jalan, walaupun saat janjian teman-teman harus menungguku agak lama. Maaf ya frens :)
Nah, beginilah suasana saat kami berkumpul di rumah teman yang ada di daerah Jimbaran, kab. Semarang. 



Layaknya masih mahasiswa kami bercanda dan kekonyolan semasa di bangku kuliah tak pernah hilang. Karena yang dolan-dolan ini belum berkeluarga. Rasanya lepas sekali saat saling menanyakan kabar dan kegiatan masing-masing.

Setelah puas cekikikan kami mengunjungi tempat wisata Umbul Sidomukti. Ini nih, tempat wisata naik-naik ke puncak gunung. Kalau disuruh ke sana lagi. Gak yakin bakal hafal jalan, hehehe. medannya benar-benar memacu adrenalin. Untung aku cuma bonceng, hihihi. Beginilah suasana tempat wisatanya. Umbul Sidomukti ini terbagi menjadi dua wisata ada yang ke kolam renang dan Pondok Kopi. Tujuan pertama kami ke wisata yang ada kolam renangnya. Yah, karena sedang libur lebaran, tentu tempat wisatanya sangat penuh dan ramai sekali. Walau begitu kami tetap menikmati kebersamaan dengan foto bersama-sama. 


Umbul Sidomukti


selalu wefie, biar happy


di bawah kebiruan langit

Rasanya senang sekali hari itu, walaupun jauh dari saudara. Aku tetap bisa berlebaran dengan gembira. Semoga kami bisa bersama-sama lagi di tahun depan. Walaupun nanti sudah pada berkeluarga, aku tetap berharap ada suatu kesempatan untuk berkumpul dan berbagi cerita. Terima kasih teman-temanku :)


Ps : Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba LEBARAN #LEBIHBAIK by #BRIGHTERLIFE

Sabtu, 18 Juli 2015

Liburan di Museum Kereta Api Ambarawa

 Libur lebaran kemana aja teman-teman? Aku sih masih di rumah saja, secara nggak punya family dekat. Jadi lebaran terasa biasa saja. Asyiknya sih punya waktu luang yang banyak dan bebas ngapa-ngapain. Nah, kali ini aku pengen cerita tentang Museum kereta api Ambarawa. Udah bulan lalu sih kesananya, sebelum bulan puasa pastinya.

Museum kereta api ini ada di Ambarawa kab. Semarang tak jauh juga dari museum Isdiman yang satu lokasi  dengan Monumen Palagan Ambarawa. Jika menggunakan transportasi umum. Dari arah Semarang turun di Terminal Bawen dilanjut menggunakan angkot isuzu sampai Palagan Ambarawa. Dari situ ada jalan yang belok kiri arah Museum kereta, bisa menggunakan angkot atau jalan kaki, jaraknya nanggung sih kalau jalan kaki. Capek dikit, naik angkot kok ya cuma sebentar, hehe. Tapi bagiku jalan kaki sih nggak masalah ya.

Museum Ambarawa ini dulunya adalah stasiun kereta api yang sudah berhenti pengoperasiannya sejak tahun 1976. Tiket masuk museum ini Rp. 10.000 per orang. Di sini terdapat kereta uap dan lokomotif jaman dahulu yang terawat dan biasa dijadikan panggung pengunjung buat narsis alias foto-foto. Sekalipun pemandangan hanya berupa kereta-kereta mandeg sangat disayangkan jika melewatkan wisata sejarah di kabupaten Semarang ini. Di sini kita bisa naik kereta api bolak-balik dari stasiun Ambarawa sampai Tuntang dengan membayar Rp. 50.000, cukup mahal ya. Namun, mengingat bahan bakar solar dan biaya perawatan kereta. Rasanya jumlah segitu pantas dengan pangalaman melintasi indahnya pemandangan rawa pening dan warung-warung apung yang dilalui. Pada hari libur dan minggu kereta wisata ini punya jadwal berangkat 2 kali, waktu ke sana sih berangkat pada jam 09.00 dan 12.00.

Mesin apa ya ini, hmm kurang info


ini kereta mandeg lho

Di tempat wisata tentu ada toilet dan mushola. Tak perlu khawatir kedua fasilitas itu ada dan bersih. Sayang sekali, saat saya sholat, masih saja menemukan fotokopian penipuan mengatas namakan Ust. Yusuf Mansyur. Semoga, masyarakat sekarang sudah pintar dan sadar dengan berbagai penipuan yang bersifat persuasif seperti ini.


Mushola di Museum KA Ambarawa

bendel penipuan a.n Ust Yusuf Mansyur

Oke deh, selamat libur lebaran ya….puas-puaskanlah refreshing sebelum masuk kerja.

Kamis, 04 Juni 2015

Nuansa Jawa di Joglo Ki Penjawi

Yang menyenangkan saat liburan selain longgarnya waktu nyuci baju adalah jalan-jalan, entah itu pergi ke tempat wisata atau kulineran. Nah, dua opsi terakhir itu tentu dengan syarat ada fulusnya, kecuali ada yang traktir yes. Kali ini saya pengen bagi-bagi info kuliner lagi, yang pasti di Salatiga lah ya *wink-wink. Ya kan dekat sama rumah *rumah siapa buuu?

Biasa, dengan berbekal brosing sampailah saya di rumah makan Joglo Ki Penjawi Salatiga yang njawa banget. 


Rabu, 27 Mei 2015

XL Future Leaders, Siapkan Dirimu jadi Pemimpin!


Sering dipercaya jadi ketua kelas? ketua komunitas? ketuaan? *eh. Asah kemampuan leadershipmu di sini. XL Future Leaders mengajak para mahasiswa yang ingin punya kemampuan daya saing tinggi, nggak cuma jago kandang, tapi juga lantang. XL future Leader itu program buat kita-kita agar berani bersaing secara global.


Nampang dulu sebelum dimulai

Sering nggak sih menemukan orang-orang pintar tapi pemalu, nggak berani ngomong depan khalayak, presentasi aja gemeteran, eh pas sekalinya disuruh nulis bisa berlemabar-lembar, apalagi nambah kertas jawaban pas ujian *hayo siapa yang ngerasa, hihihi. Yap, disitulah XL future leader ini ada, yaitu membantu kita supaya pede. Budaya masyarakat Indonesia yang dominasi Pakewuh (rasa tidak enak hati) membuat SDM negara ini cenderung mengalah jika berdebat, asal nggak debat kusir saja sih, hiihihi. Maka, inilah salah satu wujud kepedulian XL untuk generasi Indonesia.

Mas Ahmad Pradipta, CSR XL menerangkan bahwa program ini fokus pada Pengembangan masyarakat dan pendidikan. Satu hal, yang tidak kita dapati di dunia sekolah yaitu soft skill. Setiap tahun program ini merekrut 120 peserta dari 5 kota besar di Indonesia untuk mendapatkan pelatihan soft skill. Komitmennya, selama 10 tahun ia mampu memngembangan 7.500 pemimpin masa depan. Waaaw!!! Sekarang ini lagi melirik Indonesia Timur agar program ini makin luas jangkauannya. 
Beberapa program di antaranya adalah 

Jumat, 22 Mei 2015

Kreasi Clay Jilbab

Hmm….habis baca tentang artikel golongan darah kayaknya saya agak tertohok, beberapa tulisan itu sungguh benar-benar sama plek dengan sifatku,  salah satunya adalah cepat bosan. Makanya saya punya banyak hobi dan berganti-ganti melakukan banyak hal. Walaupun imbasnya jadi nggak fokus mana yang harus ditekuni sih. Namun, hobi yang satu ini kayaknya nggak mau saya tinggalin deh. Ya, ngulet-ngulet clay jadi gantungan kunci dan macam-macam. Sebelumnya, saya pernah bikin tutorial buat owl di sini. Oke, Kali ini saya pengin lihatin tutorial yang baru. Yaitu buat gantungan kunci berjilbab. Lucu deh. Yuk!!


1. Pertama-tama buat bulatan untuk kepala. Warna claynya yang krem ya, kalau kering kayak warna kulit.
2. Bentuk bulatan lagi lalu tekan agak tipis, potong jadi dua bagian membentuk setengah lingkaran.
3. Tempelkan pada bulatan kepala, biar kesannya kayak daleman jilbab gitu. 
4. Giling-giling clay menjadi bulatan panjang, pipihkan, potong pinggirnya menggunakan cutter supaya rapi.
5. Tempelkan di atas dalaman jilbab :)

Selasa, 19 Mei 2015

View cantik dari Goa Rong Tuntang

        Buat saya hal yang menyenangkan untuk saat ini adalah liburan. Apalagi minggu kemarin banyak tanggal merah. Senang tak terkira pastinya. Sayang sekali jika hari libur tidak digunakan untuk jeng-jeng alias dolan-dolan. Sehingga minggu kemarin saya manfaatkan untuk ke Goa Rong Tuntang. Yang setelah brosing-brosing ternyata tempatnya tak jauh dari Ungaran. Goa Rong ini berupa tempat untuk melihat pemandangan dari ketinggian. Ancer-ancer dari Semarang yaitu turun di pos polisi Tuntang, kernet bis biasa menyebut stasiun Tuntang. Dari situ kira-kira 1.8 km lurus terus hingga menemukan lapangan Tlogo, terus saja kira-kira 150 m hingga menemukan gapura Mlandong



Pos polisi Tuntang sumber foto



Lapangan Tlogo


Gapura Mlandong 

Saya sarankan sih menggunakan motor, karena akses masuk dari gapura Mlandong jauh sekali, jalannya juga sedikit berliku, ketika semakin menanjak ke atas, rasanya ngeri sekali melihat ke bawah dengan jurang yang menganga, mengerikan kalau bawa bocah. Beberapa keluarga juga terlihat mengenderai mobil. Aduh, tapi saya liatnya tetap atuuuut.


lokasi masuk Goa Rong
Dengan membayar tiket Rp. 5.000 per orang dan parkir Rp. 2.000. Bersiap-siaplah menikmati pemadangan yang indah.
Sampai di lokasi ternyata banyak juga keluarga yang menghabiskan hari libur di sini. Padahal pas di jalan dari gapura Mlandong rasanya cukup horor karena melewati papringan (deretan pohon bambu) sepanjang jalan. 
inilah view pertama yang terlihat di Goa Rong


Kafe Goa Rong

Di sebelah kafe ini lah view yang utama diabadikan para pengunjung, hamparan luas Rawa Pening yang terlihat dari kejauhan.


Eh, mbaknya ikut mejeng

Goa Rong ini juga ada kafe dan restonya lho. Namun saya tidak mencoba makanannya, soalnya pas lihat orang-orang yang pesan, menunya terlihat biasa, seperti nasi goreng dan goreng-gorengan mendoan. Soalnya saya lagi pengen makan nasi dan ikan nila di Spesial Sambal.hehehe.


Tempat pesan makanan 

di restonya ternyata ada hiburan live music, sempat saya video dan masukin instagram. Tidak hanya pemandangan indah yang bisa kita nikmati di sana. Ada juga mainan anak-anak seperti di taman dan sekolah-sekolah TK

Live music



"Tunggu ya Dek mrosotnya, aye narsis dulu."

Begitulah yang bisa saya ceritakan tentang Goa Rong. Saya juga sempat berpikir namanya Goa, tapi goanya di mana yak????