Pertama beli Samsung Galaxy J1 udah jatuh cinta sama bodinya yang ramping. Nggak tahunya ada fitur-fitur kece dari Samsung terutama HP Samsung Galaxy. Salah satunya Samsung Galaxy Gift. Iyahhh....udah lama banget mengabaikan ikon kado Samsung Galaxy Gift di desktop HP. Apaan ya ini? Ngerasa nggak terlalu penting jadi dibiarkan saja. Tahu- tahu baru sekarang ini dan merasa rugi banget, kenapa nggak dari dulu aktifinnya, kan mayan jika beruntung bisa dapat voucher-voucher gratis. Nah karena Samsung Galaxy Giftnya udah terinstall, tinggal perbarui, buat akun, isi profil dan seseruan rebutan kupon, hihihi.
Sabtu, 12 Desember 2015
Selasa, 08 Desember 2015
Tentang JNE, POS Indonesia dan TIKI
Semenjak jualan online, aku mulai akrab dengan kirim mengirim barang dan eskspedisi yang kugunakan. Satu ekpedisi yang patut kuacungi jempol adalah JNE. Yang kusuka darinya adalah aplikasi cek tarif dan trackingnya akurat dan gampang. Jadi ketika aku totalan dengan costumer selalu pas, nggak nombok ataupun nguntung ongkir. Walaupun pernah sih ada kejadian di mana barang yang kukirim melalui JNE hilang 3 biji setelah dapat laporan dari buyer. Ada sedikit keraguan juga, apakah ada oknum JNE yang membongkar dan mengambil isi paket atau buyer memang curang. Entahlah walau buyer sudah bersumpah dengan nama tuhan tapi ketika aku ingin lihat bungkus paketnya, katanya sudah dibuang. Setidaknya jika memang ada yang curang bisa ketahuan deh siapanya. Ya sudah lah, daripada berdebat akhirnya kuganti barang yang hilang itu. Sejujurnya aku belum tahu win-win solution kalau ada kejadian seperti ini. Apa memang seller harus bertanggung jawab jika ada kehilangan? yang bukan kesalahannya dan tak tahu siapa yang eror.
Ingin meminta konfirmasi, keesokannya kutanyakan langsung ke JNE tempatku mengirim barang. Adminnya mengatakan jika pun JNE harus membongkar barang, maka itu akan dilakukan disaksikan pengirim. Mungkin maksudnya untuk barang-barang yang mencurigakan kali ya. Lagian tidak ada bukti foto bungkus sebelum dan sesampai barang dikirim. Mana mau lah dia bertanggung jawab. Makanya deh, wajib bagi kita para seller online untuk memfoto paket yang mau dikirim. Walau begitu kepercayaanku menggunakan jasa JNE belum luntur kok.
Nah, kalau pengalamanku dengan Pos Indonesia berbeda lagi. Sebenarnya aku cukup puas dengan layanannya. Hanya saja beberapa kali aku harus nombok ongkir. Gara-gara cek tarif di aplikasi pos Indonesia nggak sesuai dengan pas ngirimnya. Mana lagi kalau barang di bawah 2 kg nggak bisa pengiriman yang biasa, harus kilat khusus. Loh...loh harusnya kan makin ringan barang makin murah, lagian volume paket juga cuma sekotak kecil, nggak ada 100 gr. Menurutku mbingungun penjelasan dari pegawainya. Masih butuh kepastian, aku coba twit ke pos indonesia. Dan jawabannya bahwa untuk cek yang akurat ke web Pos Indonesia. Yang naudzubillah ngeselinnya kaya nunggu angkot penuh baru jalan. Iya, udah masukin prosedur pengecekan dari alamat tujuan, berat dan volume barang. Ujung-ujungnya not found. ZBL kan kalau begini. Ya sudah, kalau ada buyer nanya ongkir langsung deh aku via JNE saja. Kebanyakan ya oke-oke saja. Timbang nombok sampai hampir 5ribu setiap ngirim. Lha terus seller untung apa kalau beginih. Tolong Pos Indonesia update lah aplikasinya. Kalau memang yang benar di web nya. Kenapa juga ada aplikasi pos di Playstore.
Sambil tarik nafas, cerita tentangTIKI ah. Cuma sekali doang aku ngirim pakai ini. Gara-garanya pas ngirim ada tambahan biaya admin seribu rupiah. Udah buru-buru memutuskan nggak pakai ekpedisi ini. Padahal kayaknya satu perusahaan sama JNE yah. Tapi entahlah.
Oke deh, tulisan ini berdasar pengalamanku saja kok. Nggak dibayar, nggak juga baik-baikin salah satu ekpedisi dan menjelekkan yang lain. Karena aku hanyalah seller yang mencari rejeki dari recehan. Jadi inginnya semua ya lancar, pas dan nyaman, barang selamat sampai tujuan. Seller untung, buyer puas.
Minggu, 22 November 2015
Kalau Perusahaan Revaluasi Aset, Kita Revaluasi Potensi aja
Belakangan ekonomi di
Indonesia memang melesu. Dampak dari kenaikan dolar tentu berimbas pada
ekonomi. Masyarakat akan lebih berhati-hati untuk mengatur uang. Sehingga mengurangi konsumsi pada hal-hal yang tidak krusial pun jadi pilihan. Jika sudah begitu, produsen dan perusahaan banyak mengalami kerugian. Lalu keputusan bijak
seperti apa yang tidak merugikan banyak pihak? Sebagai buruh, tentu hanya ingin terus bekerja untuk bertahan hidup. Bukan sebagai solusi perusahaan
dengan mengurangi jumlah karyawan.
Jumat, 20 November 2015
Jadi Pembeli yang Asyik itu Nggak Susah kok
Satu yang kusadari bahwa kerja apa saja itu sama. Sama-sama capeknya. Mau dapat uang banyak tentu beban kerja pun tambah berat, waktu yang dihabiskan juga tambah lama. Ini tentang kerjaanku yang baru. Yaitu membuat gantungan kunci dari clay. Siapa sangka ini bakal jadi mata pencaharianku, makanya aku mah nggak menyusun cita-cita. Tau-tau begini, tau-tau begitu. hehehe.
Pasca resign jadi pengajar setelah lebaran. Aku memutuskan untuk kerja dari rumah. Satu-satunya yang kuyakini bisa menghidupiku dalam waktu dekat ya jualan kerajinan itu. banyak teman-teman yang kukenal pesan. Aku sempat berpikir untuk menitipkan di toko-toko aksesoris dan counter pulsa dekat rumah. Namun, belum sempat hal itu terlaksana, jualanku sudah laris ketika kutawarkan lewat situs e-commerce dengan ikon burung hantu, yaitu tokopedia. Next kuceritakan bahwa jualan di sana mah prospek *nggak iklan suer :)
Kamis, 12 November 2015
Suatu Siang di Godhong Pring Salatiga
Sebulan lalu harusnya aku menulis ini. Memang rencana jauh-jauh hari pengin mencoba kuliner di Godhong Pring yang tempatnya nyelempit, hihihi. Dengar-dengar punya menu berbagai macam teh. Masih ingat, waktu itu siang bolong mau cus ke lokasi. Hampir beberapa meter sampai, eh ada cegatan di daerah Pancasila. Hiyaa, takut sama Pak Pol, langsung belok kiri, pura-pura baca mading, hihihi. Malah sekalian cari hiburan melihat tingkah para pengendara mengahadapi Pak polisi. Lucu-lucu deh.
Memasuki Godhong Pring yang terletak di Jl. Merbabu gg. 1 No. 3 Pancasila ini terasa sepi sekali kala itu, hanya ada beberapa orang yang terlihat seperti mahasiswa sedang bermain laptop. Sehingga aku ragu, apakah tempat makan ini sudah buka atau belum.
Menu-menu yang ditulis dengan kapur di paan tulis jadul pun terbatas. Tak ada menu macam-macam teh seperti yang kudengar sebelumnya. Entah, apa mungkin menu siang dan malam dibedakan.
Pilihan yang netral dengan lidah ya ayam bakar seharga 12ribu. Minumnya adalah wedang Lawu. Wedang yang merupakan campuran kunyit dan susu, harganya 8ribu. Saya memesan yang hangat, sedangkan si dia pesan es coklat dengan harga 8 ribu
Ayam bakar
Ketika makanan terhidang, agak mengecewakan rasanya. Ayam bakarnya, alot habis dan sulit dikunyah dan ditelan. Baluran kecap di luar sangat banyak hingga gosong namun dalamnya tidak matang. Porsi nasinya pun sedikit. Sehingga yang saya makan hanya nasi dengan sambal. Minuman yang saya pesan juga jadi ditambah es, padahal pesan yang hangat.
Es wedang Lawu dan coklat
Yah, pertama kali berkunjung di sini dengan hidangan yang kurang pas. Rasanya masih harus berpikir-pikir lagi untuk ke sana. Makanya nih, agak-agak males mau review kulineran. Harga yang dibanderol tinggi namun kurang memuaskan. Mesti cari-cari rekomendasi makan yang enak deh. Seringnya nemu tempat makan bagus tapi rasanya makanannya kurang. Eaah, semoga akunya nggak mutung dan terus menulis yah
Akhir-akhir ini tulisanku jujur banget, hehehe
Sampai jumpa di tulisan selanjutnya :)
Rabu, 11 November 2015
Numpang nongkrong di Cimory
Sudah satu bulan sejak pos terakhir aku baru menulis lagi. Boleh dong aku beralasan. Yaa, karena aku sibuk mengerjakan pesanan gantungan kunci clay yang sekarang jadi sumber utama penghasilanku. Oktober kemarin memang full order. Tiap hari ada yang pesan. Jadi deh aku harus ngebut demi mengisi pundi-pundi, hihihi. Habis itu malah kewalahan sendiri karena nggak memenej pesanan. Makanya November aku membatasi orderan demi menulis lagi. Kangen banget, suwer.
Sekalipun sok sibuk dengan crafting, tentu aku nggak mau terjebak dengan rutinitas cari duit melulu. Pengen juga jalan-jalan yang dekat-dekat aja dari rumah. Pilihan jatuh ke Cimory. Penasaran banget, kalau weekend, parkir mobil yang berkunjung sampai ke jalan raya. Yaelah ada apanya sih? yang kulihat di jalan ada baliho gede promosi Chocomory yang merupakan produk baru dari Cimory khusus penganan serba caklet.
Cochomory
Jumat, 02 Oktober 2015
Richeese Factory, Ayamnya Beda!!!
Kabar gembira!!! ada tempat makan baru di Semarang. Iya, pada tanggal 01 Oktober kemarin adalah Media Gathering syukuran Richeese Factory. Alhamdulillah saya bisa ada di sana. Senang banget. Baru tahu juga kalau Richeese factory ternyata adalah resto siap saji. Saya pikir outlet makanan ringan produk Richeese yang serba keju, hehehe. Dan Semarang jadi sasaran kota ke 2 di Jateng setelah Tegal untuk mendirikan resto ini. Eaaah, Semarang kan termasuk kota besar. Alamat Richeese factory ada di Jl. S. Parman no 48 Semarang, tak jauh dari hotel Grasia.
Pemotongan tumpeng oleh Fahmy Ristianty (Marketing Communication Manager)
Acara ini turut mengundang anak-anak Panti Asuhan Al-Bisri Karangrejo dan dimeriahkan oleh Tikustik Band serta Badut yang kocak untuk menghibur hadirin.
Oh ya pernah makan ayam yang terkenal seantero jagat, yang setiap kota kecil ada tuh outletnya? Richeese Factory juga menyediakan menu seperti itu, tentu dengan sesuatu yang spesial. Bedanya ayamnya ada saus keju, yang lebih istimewa lagi ayamnya nggak polosan tapi dibalut saus barbekyu. Nagih banget deh ni ayam :) Tapi ini nggak pedes lho. Soalnya Fire Chicken ini sampai level 5.
Mau tahu yang level 5 seperti apa??? Saya sudah merasakannya karena ikutan Fire Wings Challenge. Di mana peserta cepet-cepetan makan Fire Chicken sampai tandas. Terang aja saya nggak mau. Kerjaan banyak, nanti kalau murus-murus, kelar deh kite, hihihi. Yah, tapi demi melihat wajah pembawa acara seneng. (Karena saya tahu mereka desperate banget ngebujuk-bujuk nggak dapat korban :D) Akhirnya saya melakukannya.
Sekali gigit, emmm rasanya kayak ada manis-manisnya gitu. Dua kali gigit, masih selamat sampai satu potong habis. Seterusnya, kayak ada yang kebakar gitu. Sumpah!! Pecahhhh *bibir ane gan. Alhamdulillah langsung diselamatkan dengan minuman Pink Lava. Huffft
kiri, Frutarian, sebelahnya Pink Lava
Yah, tapi yang suka pedas sepertinya nggak masalah sih. Sebenarnya, saya pengen juga bawa pulang ayam sisa lomba. Eh, tapi langsung diangkut, hihihi
Oh ya, menu ayam ini ada dua. Satunya adalah Richeese chicken ada rasa original dan pedes alias Hot Spicy. Nggak cuma itu, yang manis-manis juga ada. Richeese Cake-in-a-cup. Cheese cake ini disediakan dalam berbagai rasa. Legit banget dah.
Mahasiswa yang suka nongki pasti nggak sabaran deh mau nyobain. Resto ini buka dari jam 10.00-22.00 WIB. Bagi yang ingin merayakan ulang tahun cukup dengan budget 35.000/anak sudah dapat paket makanan dan goodie bag untuk teman-teman yang datang.
Praktis banget ya, nggak perlu ribet bikin acara di rumah.
Yah, kalau boleh sih, pas tanggal ulang tahunnya, customer digratisin. Tambah sip deh itu. Hihihi.
Langganan:
Komentar (Atom)