Selasa, 27 Februari 2018

Mengulas Tentang Kelebihan dan Kekurangan Hp Xiaomi Redmi 3 yang Perlu Anda Ketahui

Redmi 3 telah menjadi penerus Xiaomi redmi 2 dan Xiaomi redmi 2 prime yang mana saat ini sudah banyak mengalami banyak peningkatan sekaligus perubahan yang pada berbagai sektornya. Sehingga dengan perubahan itulah yang sudah menghadirkan hp Xiaomi redmi 3 yang sudah menjadi smartphone canggih yang menjadi incaran banyak para masyarakat setempat. Karena bagi masyarakat yang selalu mengikuti pada perkembangan jaman, maka peran hp adalah suatu hal yang sangatlah penting untuk diikuti, sehingga wajar saja bila banyak para masyarakat yang berkeinginan untuk memilikinya.

Bagi Anda yang saat ini berkeinginan untuk membeli Xiaomi redmi 3, maka tidak perlu merasa kebingungan lagi, karena Anda dapat untuk mengintip pada beberapa kelebihan sekaligus kekurangan yang ada pada Xiaomi redmi 3 yang memang harus Anda ketahui sebelum memutuskan Anda membelinya. Karena Anda menjadi pembeli haruslah jeli dan pandai agar Anda tidak menjumpai jenis hp android yang salah dan tidak sesuai dengan selera atau tidak sesuai dengan kebutuhan Anda.

Minggu, 04 Februari 2018

Periksa Gigi di Puskesmas Siderojo Lor Salatiga

Hari Jum’at kemarin, aku memeriksakan gigi ke Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga. Kemarin itu udah ketunda selama seminggu karena pas kesana hari Kamis yang jadwalnya khusus buat periksa gigi balita. Ya sudah akhirnya balik di hari Jum’at minggu depannya.

Ini kali pertamanya aku merasakan sakit gigi yang begitu mengganggu dan bikin emosi. Gigi gerahamku bolong udah cukup lebar. Tadinya sih nggak cenut-cenut. Lama-kelamaan bikin kesel karena setiap malam selalu kumat. Mungkin kena angin malam kali ye karena giginya udah ngga selimutan, hihihi. Sakit gigi ini sih udah kerasa sebulan belakangan. Pertamanya sih untuk menghilangkan rasa sakit aku kumur pakai air hangat campur garam, lama-kelamaan ya nggak mempan, lalu kukunyah bawang putih. Ya Salaam pedesnya ampun deh. Yang ini kerasa khasiatnya sih, gigi yang tadi nyut-nyutan nggak karuan jadi netral kembali. Okelah kali ini ngandelin bawang putih dulu. Eh, lama kelamaan ya bosen juga kepedesan sampai keluar air mata. Ini sih pedesnya ngelebihin cabe. Karena ngunyahnya langsung satu suing sih, habis kalau sedikit juga nggak mempan.

Lama-kelamaan kagak nahan akhirnya beli obat deh di apotik, obatnya yang nggak perlu diminum. Yak inilah obat Kakak Tua yang setiap malam kucocol ke gigi geraham.

Yaudah akhirnya berpikir untuk ditambal di puskesmas yang gretongan. Ini kali kedua aku ke Puskesmas Sidorejo Lor. Yang pertama dulu karena sakit maag. Karena petugas yang didepan belum datang. Akhirnya nulis sendiri tuh biodata. Disana udah pakai sistem antri yang pakai mesin *apaan sih namanya.

Ruang gigi dan mulut ada di lantai atas. Disela ngantri beberapa orang aku iseng nimbang, what! Betapa girangnya hatiku bisa turun 3 kilo. Tapi sekejap aku berpikir relistis, nggak mungkin pasti timbangannya yang nggak bener, beratku yang tadinya 48 kok jadi 45. Padahal badan gueh ajeg aja kayak roti pisang. Usut-punya usut memang settingan timbangannya udah kacau.

Tiba giliran gigiku diperiksa. Terus dipukul-pukul, “Sakit bu.” Sesakit ditanya “Udah isi apa belum? Wkwkwk *vret ah. “Gini mbak, sementara saya kasih obat dulu ya, karena ini infeksi dari agar giginya, ditambal pun sulit karena bolongnya menghadap belakang, jelas bor nggak bisa masuk, jadi nggak bisa ditambal. Yah, cuma ngebatin emang bolong bisa memilih untuk menghadap kemana. Hadehh KAKAK TUA lagi deh, Pedess  pedess deh. Aduh padahal aku lagi mengurangi konsumsi obat-obatan medis. Sampai sekarang aku belum tahu lagi mau kuapakan lagi. Mungkin ke dokter gigi adalah opsi yang kupunya.