Rabu, 03 Januari 2018

Hamil atau Nggak ya.....

Selamat datang 2018. Setahun sudah aku menjalani kehidupan yang berbeda dari sebelumnya. Selama itu juga udah nggak nulis, hohoho. Pada akhirnya. Ingin kembali juga buat menuangkan uneg-uneg yang membuncah. Saking banyaknya jadi bingung mau mulai dari mana. Karena banyak banget cerita dan hal-hal yang mempermainkan perasaan dalam kehidupanku saat ini. huehehehe. Oke, karena aku sudah membuat judul duluan, jadi aku mulai dengan pertanyaan setelah menikah. Yups, udah isi belum? nggak heran  sih pertanyaan itu akan sering dateng termasuk dari ibuku yang belum punya cucu satu pun. Untuk beberapa bulan pertama sih rasanya santai aja kalau belum hamidun juga. Lama-kelamaan baper juga sih rasanya. Apalagi ketika satu-persatu teman-teman yang menikah di berdekatan mulai tektek-dungdung. Mulai deh tarik nafas dalam-dalam dan berpikir. Kenapa sih, kok gue belum hamil juga. Kok kayaknya orang lain cepet aja. Dari situ lah aku belajar tentang reproduksi, seks dll. Jujur aja sih, selama habis nikah nggak terlalu kepo soal urusan 'itu'. Taunya langsung tancap aja, hihihi. Ternyata susah juga ya cyin. ssstt.



Yaudah deh langkah pertama adalah join di grup ibu hamil di facebook. Dari menyimak seputar postingan para bumil adalah program hamil. Dari sini aku baru tahu juga bahwa sebelum program ke dokter atau pakai obat or suplemen lebih baik untuk mengetahui masa subur. Tanya ke teman-teman yang udah nikah pun sepertinya kurang akurat. Kira-kira 3 hari setelah haid, begitu tahuya. Padahal masa subur itu sekitar 14 hari sebelum haid berikutnya. Kalau kuperkirakan adalah semingguan setelah bersih dari haid. Tandanya keluar lendir bening seperti putih telur, jika ditarik tidak akan putus. Tanda yang kurasakan adalah kadang mual, terus gampang banget capek. Padahal hari-hari itu adalah yang bagus untuk berhubungan. Eaaak.


Selain tahu masa subur, penting juga untuk menambah asupan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Masih dari nyimak-nyimak nih. Untuk persiapan kehamilan pada minum Prenagen Esensis harganya sekitar 30 ribuan di Ada Baru Salatiga *bukan promo ya sist. Oke deh coba beli sekotak yang kecil rasa coklat. Selain itu aku juga beli madu penyubur kandungan yang gambar ibu hamil merknya Al-Mabruroh, harga 70 ribu maaak. Padahal mau beli juga madu SP yang buat cowonya. Yauda deh skip dulu *mikir buat masak besok.



Oke deh semoga berhasil Ya Allah. Sebulan mengonsumsi hingga habis 3 kotak susu dari yang vanilla sama mocca. Ternyata belum berhasil juga. Haid masih datang. Sedih? sedikit, untuk apa juga berlarut-larut. Hilangkan dengan mencoba bebikinan di dapur pun sudah lupa. Kan bisa dicoba lagi, hihihi.



Di masa promil kedua itu aku dan suami berniat untuk rajin olahraga.


Karena aku sekarang tinggal di Salatiga, jadi muterin lapangan Pancasila aja deh. Dari rumah jalan kaki. Jadi pas di Pancasilanya baru lari-lari kecil. And you know ternyata baru lari sebentar udah ngos-ngosan tak berdaya huft. Saking nggak pernah olahraga begini deh. Padahal kan dulu aku juara maraton nomer 11 dari 500 santri *eaa congkaak. Pada awalnya sih aku dan suami semangat banget seminggu bisa 3 kali. Lama-kelamaan babar blas karena dilanda males berkepanjangan. Selain lari-lari aku juga bikin jus wortel, tomat sama apel malang. Jadi ketiga buah itu diblender bersamaan. Hampir setiap hari aku bikin terus dicampur sama madu penyubur. Untunglah doski mau minum, bersyukurnya dia pun nggak ngerokok. Ya sih, kalau dipikir-pikir usahaku dan suami memang masih ada males-malesnya. Walau begitu aku tetap berharap di setiap bulannya supaya sambil ngitungin tanggal kira-kira bakal haid nggak ya? Padahal terkadang tanda-tanda haid mau datang udah kerasa seminggu sebelum jadwalnya. Huft, pupus lagi. Entahlah kapan amanah itu datang. Bulan Januari ini aku pun sedang harap-harap cemas. Hmm, pasrahkan saja sama Allah.