Minggu, 01 Februari 2015

Nyatet Asyik ala Mind Mapping

Halo fellasss….akhir-akhir ini saya lagi demen membaca buku “How To” tentang pengajaran. Ya, sesuai dengan profesi saya yang merangkap mengajar English. Merasa bahwa kurang banget ilmu yang didapat di kuliah tentang pengajaran akhirnya saya mencari buku-buku penunjang skill guru. Wow, ternyata pengetahuan saya emang nggak ada seujung kuku untuk masalah ini. Akhirnya, dapatlah buku Quantum Teaching yang isinya dahsyat banget.
Satu topik yang ingin saya bahas di sini adalah metode mencatat menggunakan Peta Pikiran. Hmmm….apa sih itu? Ini saya liatin gambarnya dulu ya. Got it?

Seingat saya selama sekolah dan kuliah jarang banget ada guru yang menerangkan pelajaran diiringi catatan berbentuk seperti ini pun dengan saya. Baru beberapa hari ini saja saya mempraktekannya untuk menerangkan bacaan yang panjang. Efeknya murid saya lebih paham dan gampang ingat cerita juga mudah menghapal vocabularynya.

Menurut buku Quantum Teaching metode mencatat seperti ini mampu membantu siswa meningkatkan pemahaman terhadap materi dan memberikan wawasan baru. Metode mencatat kreatif yang memudahkan siswa mengingat banyak informasi. Catatan itu pada akhirnya akan membentuk sebuah pola gagasan yang saling berkaitan dengan topik utama di tengah dan subtopik perincian menjadi cabang-cabangnya. Mencatat model begini memang lebih seru disertai banyak gambar, simbol dan menggunakan spidol warna-warni.

peta pikiran menirukan proses berpikir dan memungkinkan guru berpindah-pindah topik. Merekam informasi melalui simbol, gambar, arti emosional dengan warna. Ini persis cara otak memprosesnya. Karena Peta Pikiran (Mind mapping) melibatkan kedua belah otak, maka informasi akan mudah diingat. 

Ayo bapak ibu guru yang belum mencoba. Mari dipraktekan. Cara ini efektif mengurangi kebosanan murid di kelas juga loh. Boring juga kan mereka dicatetin model tradisional yang linier begitu. 

1 komentar: