Kamis, 10 Oktober 2013

Angel Star


           Bertahun-tahun lalu, seorang putri cantik bernama Wilamenia diculik Oggley Boggley, Si raksasa jahat. Raja Cederal Sombong yang begitu sayang pada anak tunggalnya itu berpesan kepada siapa saja yang mampu menyelamatkan putrinya. Namun, Oggley Boggley sangat ditakuti. Maka hanya satu pahlawan muncul untuk menerima tantangan itu.
Tiba-tiba pintu halaman raja digedor-gedor. Sang dewan raja bertanya
"Siapa di sana?"
"Salmon." Jawab sebuah suara dari luar.
"Salmon siapa?"
"Salmon sang pemikat malam. Ah, sudah lah tak usah banyak cingcong. Buka pintu sialan ini, sobat!" katanya tak sabar.
Pintu dibuka dengan sambutan deritan mak kreeeeek *hihihihi. Anak laki-laki menjelang remaja berdiri disana memakai kostum bajak laut. Ia membusungkan dada dan berkoar-koar kepada semua orang.  
"Yang Mulia, saya Jordan, Si bajak laut yang akan menyelamatkan anak Anda!”
Raja mendengus
"Jordan Si bajak laut? Aku pernah mendengar tentangmu. Ya, kamu itu seorang pencuri dan begundal.
Jordan protes dan menepuk bahu raja
"Saya tidak pernah mencuri apa pun dalam hidup saya."
Raja hampir terlonjak dari duduknya
"Kau mencuri dompetku!"
Jordan mengembalikan dompet raja sambil tersenyum.
"Nah, sekarang Anda tahu seberapa baik saya mencuri kan?!" Sang Raja memeriksa dompetnya untuk memastikan bahwa tidak ada yang hilang.
"Aku takkan membiarkan kau mendekati putriku. Aku butuh pahlawan untuk mengembalikannya. Bukan bajingan kucrit yang lemah. "
Jordan menepuk bahu Raja lagi. "Dengar, putri anda diculik. Jadi, anda harus menculiknya kembali, dan akulah penculik yang terbaik.
Raja tak punya pilihan, bahkan benci bilang ‘iya’. Walau agak-agaknya si bajak laut memang benar. Ditambah, tak ada orang lain yang sukarela selain dia. Jordan itu bukan harapan terbaik, tapi dia satu-satunya.
"Baiklah, putriku terjebak di pulau sarang raksasa. Jika kamu dapat membawanya kembali, aku akan mengabulkan satu keinginanmu. Pergilah sekarang, semoga sukses.”
Jordan mengangkat topinya, tersenyum sambil berlalu.
"Kau tidak perlu khawatir Raja.”
Penasihat Raja ikut menyeringai.
"Tenang saja Yang Mulia, bisa jadi si Oggley Boggley malah memakannya sebagai ganti, hihihihi”
Raja mengangguk setuju.
"Yah, setidaknya kita belum keluar duit. Dia juga nggak minta DP.” kata Raja santai. Namun, sekonyong-konyong Sang Raja tersadar akan sesuatu. Dahinya berkerut. ia meraba-raba pantatnya. Seketika wajahnya berubah merah seperti siap-siap mendamprat.
"Dompetku hilang lagiiiiiii! JORDAAAAAN Sialan!"
***

Jordan dan kru nya berlayar dari teluk Selletoni dengan kapal yang benar-benar jelek sekaligus mengerikan. Mereka berlayar selama beberapa hari. Selama itu pula tak ada kejadian yang menarik hingga membuat awak kapal benar-benar mati bosan.

Beberapa hari kemudian, sampailah mereka ke pulau sarang monster.
"Hati-hati sobat!  Kita tidak tahu bahaya apa yang akan kita hadapi.” ujar Jordan memperingatkan.
“Yah, nyatanya kita sudah sampai sini. Huh, benar-benar pilihan bagus.” sahut Sid Cynical sambil minum dari cangkir yang selalu setengah kosong.  
Bergaya heroik, Jordan melompat turun ke pantai dengan pedang terhunus. Baru ia sadari bahwa krunya masih di dek kapal gemetar ketakutan. Jordan melambai pada para  pengecut itu untuk bergabung dengannya.
"Bahaya maut itu sudah jadi resiko pekerjaanmu.” teriaknya. Lalu Jordan memimpin anak buahnya menyusuri hutan pohon-pohon palem. Para binatang yang waspada berceloteh di mana-mana. Si Lenny Whatever tiba-tiba menghentikan langkah Jordan.
"Tunggu-tunggu. Jadi, kita ini mau menemukan putri atau apa sih?” tanyanya. Kemudian Jordan menunjuk seseorang berambut keriting cokelat, YoDog.
"Tenang, YoDog yang akan mencarinya."
"Hei, aku nggak punya petunjuk apapun dimana putri berada.” Dengus YoDog sebal.
"Loh kupikir kamu adalah kru anjing pelacak." Jordan tertegun. YoDog menggaruk lehernya dengan kaki.
"Bukan, aku bagian dari serigala pelacak. Aku pandai melolong, ingat kan?! AROOOOOOOOOOOO!!! "
Jordan dan lainnya menutup telinga "Huh, bagaimana aku bisa lupa?" ia geleng-geleng.
Lenny Whatever merasa pesimis
"Jadi, bagaimana kita bisa menemukannya?”
Beberapa kru geram dan bersiap-siap berontak. Tapi sebelum Jordan menangani mereka dan banyak tanya. Tentu ia sudah sadar mempekerjakan sekelompok bajak laut yang girly akan menimbulkan suara ribut serupa emak-emak. Hal itu dimaksudkan agar sang putri mendengar ocehan mereka.

"Tolong! Tolong! Aku di sini!! aku terikat di sebuah pohon.”
Jordan bergegas ke arah suara dimana seorang gadis cantik terikat. "Hai, namaku Jordan. Aku kesini untuk menyelamatkanmu.
            Sang Putri menatap pahlawannya yang mengejutkan "Kau terlalu pendek untuk seorang bajak laut.”
            Jordan membusungkan dadanya kembali "Saya Jordan si bajak laut dan anda putriii .... "
            "Wilamenia."
            "Oh, manis sekali, senang bertemu anda, Putri Britney!"
            “Putri Wilamenia!" Jordan mengangguk. "Itulah yang saya katakan, Putri Britney." Ia pun melepas tali yang mengikat putri. Sementara, semua orang bergegas kembali ke kapal. “Huh, penyelamatan yang keren kan?!”
“Oh, pahlawanku.”
Tak lama Oggley Boggley si raksasa muncul dari permukaan air. Whoaaaa badannya sebesar gunung, lebih jelek dari selai kacang dan selada sandwich. Yang pertama menyadari kemunculannya adalah awak kapal yang terkuat dan badannya paling besar, Mountain Fist Mike, ia seorang pemberani.  
"OMG itu itu si monster sialan !!!!!! AAAAAAAAAAAAA"
Besarnya si Oggley Boggley hampir memenuhi langit, dan mulutnya yang terbuka itu benar-benar bau jigong.
"HEI KAU MENCURI MAKAN MALAMKU! SEBAGAI GANTINYA KAU AKAN KUMAKAN !!"
Jordan tak gentar sama sekali.
"Hei, santai Bung! Mari kita buat kesepakatan dan ... "
            Oggley Boggley menyela.
"Dan sudah terlambat untuk memberikan kembali makan malamku. Aku akan makan kalian semua! "
      Jordan menimbang-nimbang "Oke, baiklah maka semua orang ... PANIK!!"
Oggley Boggley membuka mulutnya yang lebar seolah-olah perahu pun muat di dalamnya.
Sang putri mencekal lengan Jordan "Penyelamatanmu payah kontet! Sekarang apa yang harus kita lakukan!?? "
Para bajak laut berpikir cepat. "Ayo cepat ambil barel-barel lada itu dan lemparkan ke mulut si raksasa.”
Syd Cynical protes. "Hei, kita akan menjualnya, sekembalinya dari sini!"
Jordan berteriak. "Yah, kalau kau tak segera melempar. Alamat kau akan lumat dalam usus besarnya. Cepat lemparkan merica itu ke mulutnya!”
Para kru panik dan setiap orang meraih barel besar merica dan melontarkan tepat pada mulut raksasa!”
Hidung Oggley Boggley cungap-cangip "Ahh ... aku akan ...aku akan
bersin ... ha…ha…haatttt Chew!! "
Wuuuusssssssssss!
Embusan bersin Oggley Boggley sungguh mengerikan, sampai-sampai meniup perahu jauh di  langit.
Jordan tergantung di haluan, angin menampar rambut merahnya. "Oh, lupakan Disneyland, ini sungguh cadas!!!”
Para kru menggigiti kuku mereka ketika lautan antah berantah menyambut. Perahu mereka kena percikan air yang dahsyat. Setelah kejadian yang amat dramatis. Kapal Scary Pop bangkit di atas gelombang, aman dan baik-baik saja. Jordan dan krunya masih hidup, tapi sekarang mereka malah tersesat.
            Syd Cynical punya saran. "Mengapa kita tidak menepi di sebuah pom bensin dan tanya-tanya?”
"Saat kita sampai ke pom bensin, aku ingin root beer dan sekantong besar
Milk Bones.” YoDog langsung semringah.
"Disana tak ada yang kamu inginkan itu.” Lenny mencemooh. YoDog jadi berpikir "Pom bensin itu apa sih?"
            Syd memukul Lenny. "Itu adalah tempat yang dibuat untuk makhluk idiot sepertimu."
Lenny balas memukul "Jadi dimana mereka membuat kandang monyet sepertimu rasanya aku ingin setandan pisang untuk persediaan."
Mountain Fist Mike melerai mereka. "Hei, semuanya diaaam! Bertengkar tidak akan menyelesaikan apa-apa. "
            Jordan menghela napas lega. "Aku senang kalian masih bisa melihat hal-hal secara rasional. Tadi aku mulai khawatir selama beberapa saat."
Mountain Fist Mike mengacungkan jempol "Ini salah Jordan! Kita disini karenanya. Kalian harus ganti memukulinya."
Jordan melihat krunya mendekat dengan pedang, tampaknya tak satupun ruangan di kapal dikemas untuk kesetiaan. Dia segera berpaling ke Putri. "Yah, aku sudah habis akal. “Tolong tonjolkan otakmu daripada kondemu itu.” Sang putri menyambar wajah Jordan dan mengarahkannya ke langit.
"Lihatlah ke langit, lihatlah semua bintang. Ibuku mengajari lagu tentang bintang."
Jordan tersenyum lemah. "Itu bagus manis, sebuah lagu benar-benar akan membangkitkan semangatku, cocok juga untuk mengiringi pemberontakan. Apakah aku perlu memainkan ukulele sementara kita berjalan di papan untuk menjemput kematian?"
Syd menyela "Yah, papan itu sedikit memberi kesempatan. Kalian berdua memang sudah di ujung tanduk.”
Namun, sebelum seorang pun bertindak, sebuah lagu  mengalun indah.
"Twinkle twinkle little star, how I wonder what you are. Up above the world so high, like a diamond in the sky. To get back home from where you are, just follow me, your angel star."
Semua mata menatap Putri terharu seraya menyeka air mata.
YoDog melolong. "Oh, begitu indah."
             Jordan mengerutkan kening, ia bersyukur masih berada di atas kapal.
"Angel Star?" ia tercenung.
            Sang Putri mengangguk. "Ya, lihat konstelasi itu. Amati salah satu yang terlihat seperti malaikat? Itulah bintang kejora."
Para kru menatap ke langit dan serempak menyahut. "Apa sih yang kamu bicarakan?”
Jordan melompat-lompat kegirangan. "Aku bisa melihatnya, bintang itu menunjukkan jalan pulang! Wow, aku menyelamatkan kita, aku menyelamatkan kita!"
Putri memutar matanya. "Uh hellow? Ada yang ngaku-ngaku disini?"
Jordan memutar roda untuk berbalik arah dan mengikuti bintang kejora. Perjalanan memakan waktu beberapa hari dan tak ada sesuatu menarik terjadi hingga semua orang bosan. Sampai akhirnya mereka tiba di rumah dengan selamat.
Para kru bersorak. "Ya untuk Captain Jordan!"
Jordan menunjukkan rasa hormatnya kepada para tamu. Sang putri enggan memberi pernyataan.  "Ya, ya, kamu keren."
Jordan membenamkan Sang Putri dalam pelukannya. "Hey cantik, ayahmu mengatakan bahwa dia akan mengabulkan satu keinginanku. Maukah kau menikah denganku?"
Putri tersenyum dan mencium Jordan. "Tentu saja tidak!”
Jordan tertegun. "Tapi ... tapi ... tapi, kenapa? Aku keren kan?! "
Sang Putri mendesah "Ini tradisi keluarga kami bahwa tamu kehormatan di pesta pernikahan adalah mak comblang yang menyatukan mempelai. Aku tak mau Oggley Boggley yang mengerikan itu ada di pernikahanku.
Jordan tertawa sambil memegang dompet raja. "Aku akan memeriksa apakah ayahmu akan memperbaiki daftar tamu untuk kita. Aku yakin dia tak sabar memanggilku Sonny Boy.” Sang putri mempertimbangkan kembali dan mengerling.
"Kau tahu, kau tak sependek yang terlihat. Ah lebih baik kau mulai memilih tuksedomu, buster."
Akhirnya Jordan dan Sang Putri segera menikah, Oggley Boggley melewatkan pernikahan mereka, YoDog mendapatkan root beer dan Milk Bones. Semua orang terlihat bahagia hari itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar