Sabtu, 30 Desember 2023

Anak Lahap Karena Nasi Enak Pakai Miyako. Terinspirasi dari Nikita Willy

Ketika raga berat sekali untuk beranjak karena capek tapi rasanya tidak berlaku untuk manusia yang bernama ibu. Aku sangat salut dengan ibu yang tetap memasak untuk keluarga walaupun dalam keadaan capek. Aku yakin bahwa ada pilihan untuk membeli makanan dari luar. Tapi keputusan itu tidak sesederhana dalam pikiran ibu dan tindakannya ketika ia harus membuka aplikasi layanan pesan antar makanan dan memilih-milih menunya lalu memasukkan voucher agar lebih hemat. Kemudian melongok isi dompetnya. Hingga berakhir menutup aplikasi itu tanpa memesan apa-apa. 

Hebatnya si ibu, dalam keadaan apapun ia tetap memastikan selalu ada yang dimakan jika tiba waktunya. Entah hanya tempe atau tahu goreng bisa jadi sekedar ceplok telur. Asal ada nasi yang hangat maka anak-anak tetap lahap mengunyah. 

Maka dari itu, menanak nasi yang  benar adalah kunci. Seringkali nasi cepat kering, berkerak atau terlalu lembek. Sehingga kenikmatan makan berkurang. Jadi, sangat perlu untuk memilih penanak nasi yang handal seperti Magic Warmer Plus Miyako MCM-586 BH dengan special color "Baby Pink" yang cantik dan menggemaskan pilihan Nikita Willy.

Dilengkapi panci Nanoal Berlian Hitam yang memiliki :
  •  Anti lengketnya 10x lebih tahan lama
  • Pancinya lebih tebal (ketebalan 1.4 mm)
  • Double coating bagian luar dan dalam
  • Bebas PFOA atau Perfluorooctanoic acid merupakan salah satu bahan kimia dalam proses pembuatan pelapis anti lengket pada peralatan masak yang membuat lapisan wajan anti lengket dan tahan rontok. 
Selain itu, MCM-586 BH memiliki fungsi 3 in 1 yaitu memasak, menghangatkan dan mengukus. Untuk menjaga nasi tetap hangat, tidak kering dan tidak mudah basi MCM ini juga dilengkapi fitur Thermostat.

Oh ya, yang paling special nya MCM-586 BH ini memiliki garansi elemen pemanas selama 5 tahun loh Sahabat Miyako!

Karena pilihan Nikita Willy tentu yang terbaik untuk keluarga. Sebagai ibu muda sekaligus selebriti yang banyak menginspirasi para ibu lainnya dalam ilmu parenting. Bahkan ketika anaknya Issa mulai makan sendiri aku pun mengajarkan anakku mengeksplorasi makanannya sendiri dari bayi dan hanya sesekali membantu menyuapinya. 

Sampai sekarang saat usianya sudah 2 tahun anakku sudah mandiri untuk makan sendiri dan tidak mau disuapi. Ini sangat membantu ibu meringankan pekerjaan sedini mungkin. Karena setelah makanan siap kita hanya perlu mendudukkan anak. Setelahnya bebas tugas menyuapi sehingga ibu bisa istirahat atau mengerjakan hal yang lain. 

Urusan menanak nasi saja, ternyata bisa meringankan beban ibu lho. Apalagi ketika lupa masak nasi tapi harus mencuci panci rice cooker yang masih menempel kerak nasi. Sehingga harus direndam dulu dan butuh usaha untuk menggosoknya. Berbeda dengan panci Miyako nanoal MCM-586 BH yang panci 
anti lengketnya 10x lebih tahan lama. Maka ketika dibersihkan pun lebih mudah karena tidak ada nasi yang menempel. Rice cooker Miyako pengertian banget kan. 

Masih terinspirasi dari Nikita Willy pakai Miyako. Ia juga gemar berolahraga. Tahu sendiri kan seorang ibu saking sibuknya dengan pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya sampai-sampai ia lupa bahwa olahraga juga sangat penting untuk kesehatannya. Bahkan seorang ibu sebenarnya rentan stress karena rutinitas yang tidak ada habisnya. Padahal ibu seharusnya bisa melakukan hal-hal yang disukainya di luar kegiatan mengurus keluarga. Karena ibu yang bahagia otomatis seluruh anggota keluarga juga bisa bahagia. 
Untuk ibu. Buatlah dirimu bahagia dan tidak perlu merasa egois. 
Dengan hal sederhana berikut. 
  • Belilah makanan yang kamu suka untuk dirimu sendiri tidak perlu berbagi dengan anak. 
  • Kenyangkanlah perutmu sebelum anak-anakmu sehingga kau lebih sabar dalam menghadapi tingkah mereka. 
  • Luangkan waktu untuk melakukan hobi yang kamu sukai selain mengerjakan rutinitas sehari-hari. 
Saat ini aku masih pakai produk Miyako untuk menanak nasi. Semoga tahun baru punya seri Miyako nanoal. 
            Ini rice cooker ku sekarang

Selamat hari ibu. Semoga semua ibu berbahagia

Rabu, 14 Desember 2022

Sakitnya Melahirkan Normal

Sudah 3 bulan sejak anakku lahir baru bisa menulis ini. Tapi baru dipost pas sudah 6 bulan. Mungkin karena emosiku sudah stabil, bayiku pun tidurnya mulai teratur. Yang pentingi keinginan menulis itu tetap ada. Sebenarnya selama hamil pun aku menulis. Walaupun sebulan sekali tapi belum aku bagikan. Melahirkan anakku yang pertama sangat panjang dramanya. Tak kusangka melahirkan "mak prucut' yang kuidam-idamkan hanyalah mitos. 
Jadi, malam itu sudah masuk tanggal 4 Januari, sekitar jam 00.30 aku terbangun dan merasakan bajuku basah. Perasaan panik mulai mendera. Apakah ini air ketuban yang udah rembes? Benar juga pas aku berdiri, tiba-tiba mengalir air yang cukup banyak dari jalan lahir. 

Nah, di situ kubangunkan suami untuk siap-siap ke rumah sakit. Sebelum berangkat kusempatkan naik ke lantai 2 yang notabene adalah kamar lamaku untuk ganti baju yang lebih layak. Di sini sebenernya sudah kesalahan juga, pakai sempet-sempetnya naik turun tangga. Padahal tuh ketuban udah bercecer di lantai. Setiap berjalan menetes-netes bahkan mengucur tanpa bisa dibendung. Rasanya seperti ketika haid yang tahu-tahu cairan keluar begitu saja. Kepanikanku semakin mendera. Dengan membonceng motor, aku dan suami menuju rumah sakit yang kurang lebih 10 menit dari rumah. Kami hanya membawa tas kecil yang berisi identitas terutama BPJS dan surat-surat yangdiperlukan. Sementara tas berisi perlengkapan ibu dan anak yang udah kupersiapkan disusulkan bapak mertuaku. 

Jalanan yang begitu lengang membuat kami cepat sampai di IGD. Di sana ada beberapa petugas jaga. Sembari suami mengurus pendaftaran. Aku diantar menggunakan kursi roda menuju ke sebuah ruangan. Bidan mengecek pembukaan. Ternyata baru bukaan 1. Di situ aku langsung dipasang infus. Tindakan seterusnya ditentukan oleh dokter yang kupilih untuk menangani persalinanku. Melalui telepon dokter memerintahkan bidan untuk memasukkan pil lewat jalan lahir untuk memancing kontraksi. Aku belum merasakan sakit apa-apa. Namun tentu perasaanku sudah deg-degan tak karuan. Proses memasukkan pil itu sebenarnya tidak sakit. Namun pikiranku sudah tidak rileks. Kira-kira apa lagi ya yang bakal terjadi padaku? Apalagi setiap bergerak, cairan ketuban selalu keluar. Hingga daster yang kukenakan basah kuyup. Bidan menyuruh suamiku untuk membeli popok dewasa di indomaret tak jauh dari rumah sakit. Saat memakai karena saking paniknya sampai-sampai pakai popok pun terbalik balik. Oh ya, popok yang disarankan itu adalah popok perekat. Sumpah ya, popok perekat dewasa itu repot banget dipakainya dan tentu sangat tidak nyaman. 

Tak lama setelah itu, aku di bawa ke ruang perawatan untuk menunggu bukaan. Sekitar 2 jam di sana, tidak sakit yang berarti. Sampai kutanya bidan yang menanganiku kalau tandanya bayi mau lahir itu gimana mbak? "Nanti mbak kalau sudah merasakan kenceng-kenceng, nah itu udah mau lahir. Sampai di ruang perawatan, suara rengek bayi-bayi baru lahir sesekali terdengar. Maklum saja ruang perawatanku kelas 3, jadi ya berbagi dengan orang banyak. Tak kunjung merasakan kontraksi, bidan mengantarku ke ruang persalinan. Di ruangan itu ada beberapa ranjang untuk bersalin. Setiap ranjang hanya bersekat tirai yang kalau kuperhatikan ada bekas darah kering yang menempel. Ranjangnya pun sempit dan sangat tidak nyaman untuk merebahkan diri. Jauh dari bayanganku. Buyar semua teori melahirkan secara gentle birth.

Mana lagi aku sudah tidak boleh banyak bergerak. Dikhawatirkan ketuban semakin banyak keluar. Selain mati gaya, pikiran-pikiran negatif mudah masuk ke otak. Tanda-tanda melahirkan belum juga ada. Tindakan yang diajukan dokter adalah memasang balon pada jalan lahir. Haduuuh, apa lagi itu? Aku sempat browsing tentang pemasangan balon pada jalan lahir. Sempat ngeri juga tapi apa boleh buat. Aku bisa apa selain manut. Di situ aku minta pada bidan untuk menunggu sebentar setelah sarapan. Maksudku, sejujurnya sangat takut dan ingin mengulur waktu saja. Pada akhirnya aku pasrah juga. Berkali-kali bidan memasukkan alat itu hingga berhasil. Rasanya? Jangan ditanya. Ibuku saja sampai ngeri melihatnya. 
kateter foley/induksi balon

Nah, di situlah baru aku mulai merasakan kontraksi. Setiap kurang lebih 15 menit sekali sakit itu datang. Setiap gelombang cinta itu datang. Kuambil nafas dalam-dalam lalu mengeluarkan lewat mulut. Kuremas tangan suamiku kuat-kuat. Jeda 15 menit berikutnya bisa bernafas lega. Tak lama kontraksi itu datang lagi. Sampai pada akhirnya mentok di bukaan 4. Masyaallah. Bidan pun menghubungi dokter untuk tindakan berikutnya. Pada akhirnya aku harus induksi dengan infus dan melepas balon. Yang paling kutakutkan akhirnya terjadi juga. Kata beberapa temanku dipacu dengan infus itu paling sakit. What! begitu saja sudah sakit, bagaimana yang ini? Pada tahap pelepasan balon ini, ibuku bilang ia tak tega melihatnya. Aku sudah mulai bodo amat mau diapakan. 

Bidan menyuntikkan pacu pada infusku. Tak lama kontraksi itu datang. Semakin lama semakin intens tanpa jeda. Sungguh, luar biasa dahsyatnya. Setiap bernafas istighfar terus. Mencoba untuk tidak teriak-teriak dan menjerit-jerit. Sampai aku tak tahu lagi cara menetralisir rasa sakit. kehabisan cara menahannya kuremas-remas tiang infus. Semua tentu tak membuat rasa sakit itu hilang. Hingga tak kuasa sampai kujambak-jambak rambutku sendiri. Masyaallah. 
Di ruang persalinan suara merintih-rintih saling bergantian. Yang satu mengejan, sebelahnya jalan lahirnya dijahit. Belum lagi suara bidan yang menyentak-nyentak begitu terdengar menyebalkan. Pikiranku kacau. Aku mulai pesimis. Pasien-pasien yang datang belakangan dariku sudah melahirkan. Suara tangis bayi selang-seling bergantian. Ya Allah, aku kapan bisa mengejan. Rasanya, pembukaan demi pembukaan terasa begitu lama. Sampai bukaan 9 rasa ingin mengejan selalu datang. Tapi bidan mewanti-wanti agar tidak mengejan sebelum bukaan 10. Beberapa kali aku VT (vaginal touch). Ya aku tahu bahwa nggak boleh mengejan. Namun, sensasi ngeden itu rasanya tak tertahankan. Tak tahan, aku megeluarkan suara menggerung-gerung. Bidan pun menghampiriku dan mengecek lagi bukaan. Bukaan 9 belum maju-maju. Ya Allah, sampai kapan? 

Sore pukul 16.00 WIB bukaan 10. Namun status kepala bayi belum dekat jalan lahir. Hingga akhirnya dokter memutuskan untuk operasi. Ya! Disitu aku tak kuasa menahan tangis. Pecah seketika seoerti orang gila. Semua usaha untuk melahirkan normal buyar sudah. Dari jalan pagi setiap hari, yoga hamil. Mendengarkan  segala tetek bengek tentang hypnoborthing. Lalu semua harus berujung operasi. Belum lagi sakit yang akan kutanggung setelahnya. Katanya sembuhnya lama dan lain-lainnya. Namun apa daya, semua demi keselamatan bersama. Aku sendiri sudah pesimis dengan keadaanku. Mengejan pun rasanya seperti sia-sia. Kuterima takdirku dengan ikhlas. Hingga lahirlah  dengan selamat bayi mungil cantik ini pada tanggal 04 Januari 2019 pukul 18.55 WIB. 


Selamat datang Ghaida Raihanah

Senin, 21 Februari 2022

Mulai dari Bubuk Hingga Batangan, Yuk Kenali Jenis-jenis Coklat Berdasarkan Bentuknya Ini

    Siapa yang tidak kenal dengan coklat, bahan makanan yang disukai oleh semua orang. Bukan hanya anak-anak saja, bahkan orang dewasa sendiri juga menggemari makanan yang satu ini. Karena pada dasarnya coklat memang punya aroma serta rasa yang khas nikmat. Di dalamnya juga mengandung senyawa yang dapat membuat Anda merasakan mood lebih tenang. Di Indonesia sendiri anda bisa dengan mudah menemukan produk coklat di pasaran, coklat untuk masak maupun juga yang siap langsung makan.

 
                 Sumber foto My-best.id

Coklat sendiri pada dasarnya dibagi atas beberapa jenis, jika dilihat dari bentuknya maka berikut ini ada jenis-jenis coklat yang harus Anda ketahui, yaitu:
 
1. Coklat bubuk, sama seperti namanya coklat yang satu ini punya jenis bubuk, biasanya ia banyak diaplikasikan dalam pembuatan kue maupun juga minuman coklat. Jadi coklat bubuk juga sering kali dicampur dengan bahan lain sehingga cita rasanya sudah cukup manis, memberikan aroma yang kuat pada makanan maupun minuman.

2. Coklat cair, contohnya saja adalah coklat glaze, tentunya Anda juga tak asing dengan jenis ini bukan, bentuknya memang cukup cair atau lumer. Biasanya coklat ini dijadikan sebagai bahan untuk topping aneka kue ataupun juga donat dan siap pakai.

3. Coklat batangan, karena bentuknya yang batangan, maka sebelum digunakan coklat ini harus dilelehkan terlebih dahulu, nantinya dapat dicampurkan untuk bahan pembuatan kue dan juga membuat aneka jenis minuman. Ada juga jenis yang bisa langsung dimakan dan banyak dijual di toko-toko.

4. Coklat pasta, bentuk pasta ini berbeda dengan yang cair karena memang lebih pekat, namun umumnya kebanyakan adalah perasa sehingga ditambahkan dalam adonan kue ataupun minuman untuk meningkatkan aroma coklat didalamnya jadi semakin kuat.
 
Itulah setidaknya beberapa jenis coklat berdasarkan dari bentuknya, jangan sampai salah beli karena ada banyak pilihan di toko bahan kue dan akan berbeda pemakaiannya nanti. Ingat bahwa coklat berkualitas baik pada dasarnya punya cita rasa yang lebih nikmat, harganya sendiri juga cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan coklat-coklat murahan. Anda bisa membeli semua jenisnya di Tokowahab.com.

Jumat, 08 November 2019

Menghadapi Tukang komentar si Ibu Baru

Huaaa....ternyata 2 bulan vakum ngisi nih blog. Lagi-lagi virus angot-angotan menyerang. Kapan berubahnya buuuk? Iya, kagak mau narget ah, soalnya si bayi lagi aktif-aktifnya *teros aja alasan. Yaaah, yang penting sharing aja deh. Siapa tau bermanfaat yaaah. Yups, aku mau cerita pengalaman saat sehabis pulang dari rumah sakit dan memulai perjuangan sebagai ibu baru. Mulai dari asi yang tak kunjung keluar, luka sayatan perut yang bikin susah jalan dan bayi yang sebentar-sebentar nangis, belum lagi saran-saran ini ono itu. Haduuh fix deh baby blues itu pasti dan setiap ibu melahirkan banyak mengalaminya. Nah, hari-hari merawat newborn itu sungguh menguras emosi, tenaga dan kantong. Yup, karena awal-awal asiku belum banyak. Maka dibantu dengan sufor. Di sinilah hatiku sedikit meronta. Aku ingin menyusui terus di sisi lain ketika aku sangat lelah sementara anakku ingin menyusu, aku begitu kepayahan untuk sekedar duduk saja, belum mata yang begitu berat terserang kantuk. Sehingga ibu atau suamiku memberi sufor untuk meringankanku. Kadang aku ingin berjuang kadang ya pasrah saja. Bayiku memang selalu ingin menyusu. Mereka bilang karena asiku kurang. Ingin sekali menjawab apa-apa yang menjadi pengetahuanku. Tapi ya apa daya kadang justru orang di sekeliling kitalah yang meruntuhkan pegangan kita. Lebih-lebih ketika si bayi sering menangis. Lalu beberapa orang menyarankan untuk memberikan ini itu. Mengomentari cara kita menggendong dan menenangkan bayi. Dan yang paling parah adalah ketika kepala bayiku peyang karena ia sering miring sebelah kanan. Semua saran juga kulakukan mengganjal bantal di bawahnya, memberinya bantal peyang yang bolong tengah, membenarkan posisi kepalanya setiap tidur nggak berapa lama ya balik miring kanan lagi. Lebih-lebih setiap dibenarkan kepalanya dia malah bangun. Sudah kadang menidurkannya susah. Begitu aja kita kita masih dibilang males. Lu kataaaa, bisa tidur setengah jam dengan pules itu sudah bersyukur. Semua itu karena pada meruju pada bayi-bayi lain. Setiap bayi beda buuuu. Lah, bayiku denger orang batuk bangun, pintu dibuka bangun, orang ngomong bangun, kursi kegeret bangun, nutup minyak telon bangun, suara tv bangun. Gimana saya tidak setres, sering nangis bahkan sering banget mimpi buruk. Belum lagi dinamika kehidupan sehari-hari karena di rumah bukan hanya berdua suami. Begitu, kok seorang ibu kurang berempati yaaa.

Hai, para ibu, calon ibu dan siapapun di sana.
Berempatilah....
Mereka yang baru punya bayi sedang belajar merawat bayinya. Biarkan ia mengerjakan sesuai pengetahuan dan apa yang diyakininya. Janganlah mencoba mengguruinya dengan cara yang kau anggap benar. Cukup tawarkan bantuan saat ia terlihat begitu kerepotan tanpa perlu berkomentar.

Hai ibu yang sedang mengurus bayinya
Aku sendiri kadang tidak tahu harus bagaimana saat berhadapan dengan komentar-komentar itu. Menjawabnya hanya akan menimbulkan perdebatan, karena kebanyakan mereka kukuh juga terhadap asumsinya. Ya, lebih baik kita menghindar saja lah. Jaga hati supaya tetap bahagia.

Selasa, 27 Agustus 2019

Daftar Barang yang wajib dibawa saat lahiran

Melahirkan adalah hal yang ditunggu-tunggu setelah 9 bulan mengandung buah cinta. Sesekali bertanya dalam hati kayak apa ya wajah anakku nanti, mirip ayahnya atau ibunya atau jangan-jangan nggak mirip sama sekali dengan orang tuanya. Itulah mungkin namanya nesting feeling. Alias bayangan-bayangan yang muncul ketika menunggu sang buah hati lahir. Namun, jangan hanya terlena dengan bayangan yang indah-indah saja ya. Persiapan melahirkan itu juga penting. Fisik dan mental sudah tentu. Tak kalah penting juga menyiapkan perlengkapan saat bersalin nanti. Untuk ibu dan bayi. Menurut pengalamanku berikut ini yang penting untuk dibawa ke tempat bersalin.
Yang penting dan tak boleh ketinggalan
1. KTP
2. BPJS
3. KK

Kalau bisa persiapkan kopiannya yaaa.

Perlengkapan ibu :
1. Baju kancing depan bisa daster atau baby doll model rok.
Penting dong ya baju kancing depan. Kalau bisa yang kancingnya minimal tiga. Biar lebar bukaannya nggak kesusahan deh mau nyusuin baby.

2. Pembalut nifas
It's a must. Pembalut buat nampung darah nifas. Pembalutnya ini panjang. Habis lahiran saja aku pakai sampai 2 lapis.

3. Jarik
Waktu lahiran, aku cuma bawa 1 jarik buat alas. Padahal minimal dua. Buat menutupi badan kita waktu pembukaan. Ya kan model orang mau lahiran acakadut ya. Nyingkap sana sini.

4. Handuk
Penting jugaaa. Waktu ketubanku rembes. Handuk ini yang jadi korban buat ngelap-ngelap. Yang jelas bukan buat ngelapin badan habis mandi. Yah, kalau saya ya nggak mandi sebelum sampai rumah.

5. Celana dalam agak longgar
Aku bawa cd baru dan itu karet masih kenceng. Padahal habis lahiran itu kan perut masih menggelambir. Atau kalau yang lahiran caesar jadi menekan ke jahitannya. So, kira-kira bawa cd yang nyaman yaaa.

6. Perlengkapan mandi
Sikat gigi, odol, sabun muka, skin care, sisir kucir rambut, bedak, lipstik bolehlah dibawa. Kalau habis lahiran bisa ke kamar mandi. Cus cuci muka, gosok gigi, bedakan lipstikan biar terlihat segar.

7. Bra menyusui atau bra biasa
Aku sih bra biasa aja. Malah ada yang nggak pakai bra. Ribet ya kalau mau IMD BH ngalang-ngalangin aja.
8. Makanan dan minuman ringan

Selasa, 20 Agustus 2019

Mengobati Bisul Pada Bayi

Punya bayi itu setiap hari rasanya ada saja kejutan. Apalagi bayi yang baru lahir. Yang aku rasakan sih sampai usia empat bulan rasa ketar-ketir momong bayi itu selalu ada. Minimal sampai si kecil kuat menopang kepalanya. Kali ini kejutan itu dipersembahkan oleh bisul. Hadeuh, bayi kena bisul? Keselek asi sampai batuk-batuk aja gue panik. Apalagi kalau anak sedikit-sedikit rewel. Awalnya, pada malam hari itu anakku kok nggak bobok-bobok. Biasanya juga jam 09.00 WIB sudah angler, entah kenapa dia masih asyik tengkurep. Tapi waktu itu belum bisa balik telentang secara mandiri. Sambil kulihat-lihat kepalanya kok agak jendol dan ketara banget. Jendol yang kayak kejeduk gitu, tidak kelihatan mata bisul atau merah seperti digigit serangga. Panik dong! Duh jangan-jangan begini atau begitu. Ada saja hal buruk yang muncul di pikiran. 

Lantas kucoba menenangkan diri dengan browsing. Wajar saja bayi ada benjolan kemerahan. Itu adalah kelenjar getah bening yang sedang aktif, bisa karena bayi terlalu banyak bergerak sehingga berkeringat banyak. Namun, benjolan ini tidak berbahaya. begitulah kata google. Benar juga sih. Anakku memang sedang aktif banget, kepalanya sering keringetan banyak kalau habis berbaring dan terasa panas sekali. Tenang deh mamak baru.  Nah, besokannya embulku kayak makin rewel. Kupikir karena kecapekan  tengkurap. Bawa deh ke baby spa buat pijat. Tanya-tanya mbak yang memijat dikiranya kejeduk gitu. Karena benjol itu ketara banget. Pulang baby spa anakku bobonya anteng dan nyenyak. Namun malamnya ia mulai rewel lagi. Setiap diletakkan di kasur pasti nangis. Apa mungkin karena benjolan itu. 

Kamis, 15 Agustus 2019

Ide Kado untuk lahiran

Hai....hai kadang bingung nggak sih mau ngasih kado teman atau saudara yang lahiran. Apalagi kalau udah anak yang kesekian pasti kita mikirnya dia udah punya semua lungsuran dari anak pertama. Jadi apa dooong. Ya paling simpel sih uang ya. Udah deh itu bermanfaat banget. Tapii ada juga loh yang nggak mau nerima sumbangan uang. Nah....menurut pengalaman aku nih yg baru punya anak pertama. Berikut ini daftar kado yg bermanfaat buat ibu baru.

1. Handuk
Punya handuk bayi lebih dari satu itu wajib banget. Misal pas bayi habis mandi lagi dihandukin dia ngompol. Cus bisa ganti lagi kaan.


2. Selimut.
Iya ini juga penting. Lagi-lagi kalau diompolin si bayik. Kita punya cadangan selimut lain. Apalagi bayiku nggak pakai diapers jadi gonta-ganti selimut itu sering banget. Nah, pilihan selimut ini bisa bermacam-macam. Misal buat newborn selimut hodie, bisa juga selimut anak yang bakal kepakai kalau anak udah udah mulai besar.

3. Gendongan.
Ini juga rekomen sih. Gendongan itu macam-macam. Ada jarik, ringsling, gendongan kaos, hipseat yang model dudukan itu. Ultimo yang agak mahal dan support M shape. Nah, kita bicara gendongan yang harga standar aja. Kalau ibu-ibu kekinian kayaknya mau yang simpel dan praktis. Gendongan jarik itu dibutuhkan kalau yang gendong nenek bisa masuk list juga sih. Kalau aku blas nggak bisa pakai gendongan ini kecuali dimodel jangkar. Cuma biasanya ada yang ngelungsurin. Kalau aku sih lebih suka ring sling. Ini simpel, jadi bayi tinggal cemplungin aja. Terus bisa dikencengin atau dikendurkan.
Gendongan kaos atau geos. Yang ini juga asik. Cuma untung-untungan karena nggak bisa disetting. Jadi harus tahu tinggi badan si ibu biar pas.

4. Kaos kaki, kaos dalam, waslap, topi/kupluk turban, alas ompol. Prinrilan ini nggak bisa dianggap remeh loh. Kaos kaki bayi itu wajib punya lebih dari 3 pasang. Yup biar apa? Tahulah hecticnya emak-emak yang punya bayi. Kaos kaki suka mencsr kemana-kemana keselip-selip. Nah, printilan-printilan itu bisa dijadikan satu kado. Yakin bakal terpakai.

5. Baju lengan panjang/pendek kancing depan. Celana panjang/ pendek.
Nah, buat bayi. Baju sehari-hari lebih penting ketimbang model dress atau baju yang lucu-lucu. Dia belum butuh itu. Baju model kancing depan itu lebih nyaman. Selain gampang makeinnya. Dia juga nggak cranky karena nggak harus dipakein lewat kepala.

6.Baby bather
Ini barang berguna buatku. Jadi acara mandiin bayi lebih gampang. Tinggal taruh bayi diatasnya terus siram-siram tanpa harus dipegangin. Sampai bayiku 7 bulan masih kepakai banget


7. Minyak telon, sabun mandi, shampo, tissue basah/kering, cotton bud, celemek makan.
Printilan yang sering kepakai banget. Bisa juga dibikin sepaket deh.

8. Alat makan MPASI

9. Baju baby doll atau daster kancing depan. Nah, jangan melulu mikir ke babynya ya. Banyak ibu baru yang nggak punya baju buat menyusui lhoo.

10. Stroller.
Ini kepake nggak kepakai sih. Tapi bagi aku cukup penting. Apalagi pas newborn itu kan maunya gendongan terus. Nah, stroller bisa jadi alternatif untuk naruh bayi pas kita pegel atau pengin diajak jalan-jalan. Nah, kalau anaknya udah besar nanti bisa diposisikan duduk. Ini bisa adi alternatif patungan temen sekantor buat kado.